Malam Mencekam di Semarang: Konvoi Pesilat Blokir Jalan dan Bikin Resah Warga
- Tiktok @yojirinrin
Viva, Banyumas - Warga Semarang, Jawa Tengah, dikejutkan dengan aksi rombongan pesilat yang melakukan konvoi di tengah malam hingga membuat suasana menjadi mencekam.
Kejadian ini berlangsung pada Minggu, 6 Juli 2025, sekitar pukul 02.30 dini hari, tepatnya di sekitar kawasan Tawang, Semarang. Konvoi puluhan pengendara motor yang diduga merupakan kelompok pesilat ini bukan hanya melintas dengan berkerumun, tetapi juga memblokir jalan dan membuat pengguna jalan lain terpaksa berhenti.
Suasana semakin gaduh karena para pengendara sengaja membunyikan knalpot brong secara berlebihan, menyalakan klakson tanpa henti, dan berteriak-teriak di sepanjang jalan. Sejumlah warga yang sedang beristirahat terpaksa terjaga karena kebisingan yang ditimbulkan.
Banyak yang merasa resah dan ketakutan, apalagi beberapa pengendara terlihat memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di jalan umum yang sepi. Dikutip dari video yang beredar di akun Instagram @im.semarang_real salah satu warga mengungkapkan Real bleyer knalpot brong, klakson tak berhenti, malah ada yang bengak-bengok.
Warga sangat terganggu. Kekhawatiran warga bertambah karena aksi blokade jalan tersebut membuat beberapa pengendara mobil dan sepeda motor tertahan cukup lama. Beberapa orang bahkan memilih memutar arah untuk menghindari kerumunan rombongan pesilat yang tidak terkendali.
Beruntung, pihak kepolisian dari Polrestabes Semarang segera menerima laporan warga dan langsung merespons cepat. Dalam waktu singkat, petugas datang ke lokasi dan melakukan penguraian massa yang berkumpul. Menurut informasi yang dihimpun, polisi mengimbau para peserta konvoi untuk segera membubarkan diri demi menjaga ketertiban umum.
Setelah dilakukan pendekatan persuasif dan penertiban, situasi di kawasan Tawang kembali kondusif dan lalu lintas bisa dilalui seperti biasa. Kepolisian menegaskan pihaknya tidak akan mentolerir tindakan sekelompok orang yang membuat resah dan mengganggu kenyamanan masyarakat, apalagi di waktu dini hari.
Aksi konvoi pesilat yang sempat memblokir jalan ini menjadi pengingat penting bahwa kebebasan berekspresi tidak boleh melanggar hak orang lain, terutama hak warga untuk beristirahat dengan tenang.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan tindakan serupa yang berpotensi memicu kericuhan atau membahayakan pengguna jalan lainnya.
Malam mencekam di Semarang ini pun berakhir setelah aparat turun tangan, namun meninggalkan trauma dan kekhawatiran bagi sebagian warga yang berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari
Viva, Banyumas - Warga Semarang, Jawa Tengah, dikejutkan dengan aksi rombongan pesilat yang melakukan konvoi di tengah malam hingga membuat suasana menjadi mencekam.
Kejadian ini berlangsung pada Minggu, 6 Juli 2025, sekitar pukul 02.30 dini hari, tepatnya di sekitar kawasan Tawang, Semarang. Konvoi puluhan pengendara motor yang diduga merupakan kelompok pesilat ini bukan hanya melintas dengan berkerumun, tetapi juga memblokir jalan dan membuat pengguna jalan lain terpaksa berhenti.
Suasana semakin gaduh karena para pengendara sengaja membunyikan knalpot brong secara berlebihan, menyalakan klakson tanpa henti, dan berteriak-teriak di sepanjang jalan. Sejumlah warga yang sedang beristirahat terpaksa terjaga karena kebisingan yang ditimbulkan.
Banyak yang merasa resah dan ketakutan, apalagi beberapa pengendara terlihat memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di jalan umum yang sepi. Dikutip dari video yang beredar di akun Instagram @im.semarang_real salah satu warga mengungkapkan Real bleyer knalpot brong, klakson tak berhenti, malah ada yang bengak-bengok.
Warga sangat terganggu. Kekhawatiran warga bertambah karena aksi blokade jalan tersebut membuat beberapa pengendara mobil dan sepeda motor tertahan cukup lama. Beberapa orang bahkan memilih memutar arah untuk menghindari kerumunan rombongan pesilat yang tidak terkendali.
Beruntung, pihak kepolisian dari Polrestabes Semarang segera menerima laporan warga dan langsung merespons cepat. Dalam waktu singkat, petugas datang ke lokasi dan melakukan penguraian massa yang berkumpul. Menurut informasi yang dihimpun, polisi mengimbau para peserta konvoi untuk segera membubarkan diri demi menjaga ketertiban umum.
Setelah dilakukan pendekatan persuasif dan penertiban, situasi di kawasan Tawang kembali kondusif dan lalu lintas bisa dilalui seperti biasa. Kepolisian menegaskan pihaknya tidak akan mentolerir tindakan sekelompok orang yang membuat resah dan mengganggu kenyamanan masyarakat, apalagi di waktu dini hari.
Aksi konvoi pesilat yang sempat memblokir jalan ini menjadi pengingat penting bahwa kebebasan berekspresi tidak boleh melanggar hak orang lain, terutama hak warga untuk beristirahat dengan tenang.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan tindakan serupa yang berpotensi memicu kericuhan atau membahayakan pengguna jalan lainnya.
Malam mencekam di Semarang ini pun berakhir setelah aparat turun tangan, namun meninggalkan trauma dan kekhawatiran bagi sebagian warga yang berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari