Pendeta 69 tahun di Blitar Akui Lecehkan 4 anak, Hukum Diri Tak Berkhotbah 3 Bulan, Ayah Korban Lapor ke Hotman Paris

Pendeta Blitar akui lecehkan 4 anak, sanksi hanya 3 bulan
Sumber :
  • instagram @hotmanparisofficial

Viva, Banyumas - Kasus pelecehan anak kembali mencoreng citra lembaga keagamaan di Indonesia. Seorang pendeta di Blitar, Jawa Timur, berinisial DKBH (69), secara mengejutkan mengakui telah melecehkan 4 anak perempuan bersaudara yang tinggal bersamanya di area gereja.

Peristiwa memilukan ini bermula saat pria berinisial T, ayah kandung ke 4 korban, berkenalan dengan DKBH pada Desember 2021. Saat itu, T ditawari pekerjaan sebagai sopir pribadi oleh pendeta tersebut.

Tidak hanya itu, DKBH juga mencarikan kontrakan untuk T dan keempat putrinya di belakang gereja. Namun, situasi berubah ketika penjaga gereja meninggal dunia pada tahun 2022. DKBH kemudian mengajak T bersama anak-anaknya tinggal di dalam kompleks gereja. T menerima tawaran itu tanpa curiga sedikit pun.

Dua tahun setelah tinggal di gereja, tanda-tanda mencurigakan mulai terungkap. Anak pertama T, berinisial FTP (17), pamit bermain dengan teman namun enggan pulang. Ketika dihubungi melalui telepon, FTP menangis dan mengaku telah pindah ke rumah temannya. T yang khawatir segera mencari keberadaan putrinya.

Saat akhirnya bertemu, FTP dengan suara bergetar membeberkan apa yang dialaminya. Papih tega, papih enggak peduli sama aku. Aku sudah rusak sama pendeta itu," ucap FTP di hadapan ayahnya yang dilansir dari laman Instagram @hotmanparisofficial.

Menurut pengakuan FTP, pendeta DKBH sering memegang area sensitifnya, memandikan, bahkan mengajaknya berenang. Perlakuan serupa ternyata juga dialami ketiga adiknya yang masih di bawah umur. T yang terkejut dan marah langsung membawa FTP pulang ke Blitar.

Sesampainya di sana, T menegur DKBH secara langsung. Bukannya menyangkal, pendeta 69 tahun itu justru mengakui perbuatannya.