Relawan Ungkap Horor Evakuasi Juliana Marins di Rinjani: Kalau Kena Kepala, Saya Nggak Pulang
- instagram @agam_rinjani
Hanya dengan sedikit pergeseran, korban sempat meluncur turun sekitar 200 meter karena tanah yang sangat licin.
“Baru geser dua langkah saja, langsung meluncur 200 meter. Untung bisa diamankan,” jelas Agam. Situasi ini hampir membuat seluruh proses evakuasi gagal dan mengancam keselamatan korban serta tim penyelamat. Bahaya lain datang dari atas tebing.
Saat tali ditarik bergantian oleh sekitar 50–60 personel tim SAR gabungan, batu besar tiba-tiba terlepas dan jatuh menimpa kaki Agam. “Kaki saya kena batu. Kalau kena kepala, saya nggak pulang,” katanya dengan suara bergetar.
Peristiwa itu menjadi pengingat betapa berisikonya misi penyelamatan di medan ekstrem Gunung Rinjani. Evakuasi dimulai pukul 06.00 pagi dan baru selesai pada pukul 15.00 sore.
Dengan penuh kesabaran, tim SAR gabungan menarik tali secara manual sedikit demi sedikit hingga korban berhasil diangkat ke atas jurang. Kondisi Juliana saat ditemukan dalam keadaan luka serius, tetapi nyawanya berhasil diselamatkan berkat kerja keras semua pihak.
Kisah nyata ini membuktikan bahwa operasi penyelamatan di gunung bukan sekadar keberanian, melainkan juga pengorbanan besar. Agam berharap pengalamannya menjadi pelajaran bagi pendaki agar selalu memperhatikan keselamatan, peralatan, dan kesiapan fisik sebelum menaklukkan jalur ekstrem seperti Gunung Rinjani.