99 Persen Anak Perempuan Cilacap Sudah Diimunisasi HPV, Apa Rahasianya?
- Pemkab Cilacap
Viva, Banyumas - Sebanyak 99 persen anak perempuan di Cilacap sudah imunisasi HPV sebagai bagian dari upaya masif pencegahan kanker serviks. Capaian ini menjadi sorotan karena Cilacap berhasil melampaui target nasional sebesar 90 persen. Apa rahasianya hingga daerah ini mampu menggerakkan program kesehatan dengan begitu efektif?
Program imunisasi HPV di Cilacap menyasar anak perempuan usia sekolah dasar dan menunjukkan hasil luar biasa, dengan capaian sudah imunisasi HPV hingga 99 persen pada 2024. Banyak pihak mulai bertanya, apa rahasianya strategi daerah ini dalam meraih kepercayaan publik dan cakupan yang begitu tinggi? .
Keberhasilan Cilacap dalam memastikan anak perempuan sudah imunisasi HPV hingga 99 persen tentu tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor dan pendekatan edukatif. Jika kamu bertanya apa rahasianya, maka jawabannya ada pada komunikasi intensif yang menyentuh langsung hati masyarakat.
Keberhasilan ini tidak terjadi begitu saja. Salah satu rahasia keberhasilannya adalah kolaborasi lintas sektor yang solid.
Program ini tidak hanya digerakkan oleh Dinas Kesehatan Cilacap, tetapi juga melibatkan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, Portkesmas, UNICEF Indonesia, dan Pokja RCCE.
Melalui Pertemuan Lintas Sektor bertema “Kolaborasi untuk Cegah Kanker Serviks Sejak Usia Anak”, komitmen bersama ditegaskan kembali.
Mengutip Pemkab Cilacap, Aplikasi pendekatan edukatif terbukti menjadi strategi utama yang sangat efektif. Edukasi dilakukan secara konsisten kepada orang tua melalui guru, tenaga kesehatan, hingga tokoh masyarakat.
Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) digunakan untuk membangun kepercayaan, terutama menjelang pelaksanaan imunisasi HPV yang dijadwalkan pada bulan Agustus–September.
Program “Jaga Bersama” juga menjadi tulang punggung dalam mempertahankan capaian tersebut. Dimulai sejak 2024, program ini telah melatih para komunikator lokal untuk menyampaikan pentingnya imunisasi HPV sebagai langkah melindungi anak dari bahaya kanker serviks.
Penyakit ini diketahui sebagai penyebab kematian tertinggi kedua pada perempuan di Indonesia, dengan 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian setiap tahunnya.
Cilacap menjadi contoh nyata bahwa edukasi dini, dukungan orang tua, dan kolaborasi lintas sektor mampu mendorong capaian imunisasi yang optimal. Harapannya, keberhasilan ini tidak hanya dipertahankan, tapi juga ditiru oleh daerah lain demi masa depan kesehatan anak-anak Indonesia
Viva, Banyumas - Sebanyak 99 persen anak perempuan di Cilacap sudah imunisasi HPV sebagai bagian dari upaya masif pencegahan kanker serviks. Capaian ini menjadi sorotan karena Cilacap berhasil melampaui target nasional sebesar 90 persen. Apa rahasianya hingga daerah ini mampu menggerakkan program kesehatan dengan begitu efektif?
Program imunisasi HPV di Cilacap menyasar anak perempuan usia sekolah dasar dan menunjukkan hasil luar biasa, dengan capaian sudah imunisasi HPV hingga 99 persen pada 2024. Banyak pihak mulai bertanya, apa rahasianya strategi daerah ini dalam meraih kepercayaan publik dan cakupan yang begitu tinggi? .
Keberhasilan Cilacap dalam memastikan anak perempuan sudah imunisasi HPV hingga 99 persen tentu tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor dan pendekatan edukatif. Jika kamu bertanya apa rahasianya, maka jawabannya ada pada komunikasi intensif yang menyentuh langsung hati masyarakat.
Keberhasilan ini tidak terjadi begitu saja. Salah satu rahasia keberhasilannya adalah kolaborasi lintas sektor yang solid.
Program ini tidak hanya digerakkan oleh Dinas Kesehatan Cilacap, tetapi juga melibatkan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, Portkesmas, UNICEF Indonesia, dan Pokja RCCE.
Melalui Pertemuan Lintas Sektor bertema “Kolaborasi untuk Cegah Kanker Serviks Sejak Usia Anak”, komitmen bersama ditegaskan kembali.
Mengutip Pemkab Cilacap, Aplikasi pendekatan edukatif terbukti menjadi strategi utama yang sangat efektif. Edukasi dilakukan secara konsisten kepada orang tua melalui guru, tenaga kesehatan, hingga tokoh masyarakat.
Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) digunakan untuk membangun kepercayaan, terutama menjelang pelaksanaan imunisasi HPV yang dijadwalkan pada bulan Agustus–September.
Program “Jaga Bersama” juga menjadi tulang punggung dalam mempertahankan capaian tersebut. Dimulai sejak 2024, program ini telah melatih para komunikator lokal untuk menyampaikan pentingnya imunisasi HPV sebagai langkah melindungi anak dari bahaya kanker serviks.
Penyakit ini diketahui sebagai penyebab kematian tertinggi kedua pada perempuan di Indonesia, dengan 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian setiap tahunnya.
Cilacap menjadi contoh nyata bahwa edukasi dini, dukungan orang tua, dan kolaborasi lintas sektor mampu mendorong capaian imunisasi yang optimal. Harapannya, keberhasilan ini tidak hanya dipertahankan, tapi juga ditiru oleh daerah lain demi masa depan kesehatan anak-anak Indonesia