Hebat! Gubernur Jateng Cuma 105 Hari, Tapi 152 Desa Sudah Tersentuh Dokter Spesialis

Warga antre periksa dokter spesialis dalam program Speling
Sumber :
  • instagram @dinkespurbalingga

Viva, Banyumas - Program inovatif yang dikenal sebagai Speling atau Dokter Spesialis Keliling, merupakan gebrakan dari Gubernur Jateng Ahmad Luthfi yang mendapat respons luas dari masyarakat. Dalam waktu singkat, hanya 105 hari menjabat, program ini berhasil menyentuh 152 desa di berbagai wilayah.

Warga desa kini bisa merasakan langsung manfaat layanan kesehatan karena desanya tersentuh dokter spesialis tanpa perlu pergi jauh ke rumah sakit besar. Kecepatan pencapaian program tersebut menjadi bukti nyata keseriusan Gubernur Jateng dalam mempercepat akses layanan kesehatan.

Dalam kurun waktu 105 hari, sebanyak 152 desa sudah mendapat kunjungan layanan Speling, di mana setiap lokasi tersentuh dokter spesialis yang membawa serta skrining dan penanganan awal berbagai penyakit umum.

Program ini disebut-sebut sebagai langkah progresif dalam memperkuat layanan kesehatan hingga pelosok desa. Pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur Jateng menargetkan 1.278 desa bisa dijangkau dalam satu tahun. Namun capaian 152 desa dalam waktu 105 hari menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan melalui kehadiran langsung dokter spesialis di desa bukan hal yang mustahil.

Dengan model ini, daerah terpencil yang selama ini sulit dijangkau layanan lanjutan kini mulai tersentuh dokter spesialis, memberikan harapan baru bagi masyarakat. Dikutip dari Laman Resmi Pemprov Jateng, Speling merupakan layanan kesehatan berbasis skrining yang dilengkapi dengan pemeriksaan oleh dokter spesialis dan rujukan bila diperlukan.

Program ini menyasar desa-desa prioritas, terutama yang tergolong wilayah miskin. Menariknya, semua layanan dalam program ini bersifat gratis, tanpa dipungut biaya sepeser pun.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, masyarakat menyambut antusias kehadiran dokter spesialis ke desa mereka. Selain layanan Speling, pemerintah juga menggencarkan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah menjangkau 3,8 juta jiwa—angka tertinggi secara nasional.

Tiap wilayah memiliki kecenderungan penyakit yang berbeda. Di daerah pesisir yang terdampak rob, kasus penyakit kulit mendominasi. Sementara di wilayah lain, pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat menyebabkan banyak kasus hipertensi, diabetes, hingga kolesterol.

Hebatnya, program Speling bukan hanya memberi manfaat langsung kepada masyarakat. Dokter puskesmas juga mendapatkan ilmu baru dari para spesialis, seperti teknik membaca hasil USG dengan benar.

Dengan begitu, efek jangka panjang dari program ini diharapkan dapat memperkuat sistem layanan kesehatan primer. Pemprov Jateng menggandeng 361 rumah sakit baik negeri maupun swasta untuk mewujudkan target ambisius ini.

Dengan jadwal yang terorganisir rapi dan publikasi aktif lewat kanal resmi seperti Instagram @dinkesjateng_prov, warga bisa mengetahui waktu dan lokasi pelaksanaan Speling di wilayah mereka.

Dengan pencapaian luar biasa ini, tak heran jika program Speling menjadi salah satu gebrakan kesehatan paling progresif di Jawa Tengah. Masyarakat pun berharap program ini terus berlanjut dan menyentuh lebih banyak desa di masa mendatang

Viva, Banyumas - Program inovatif yang dikenal sebagai Speling atau Dokter Spesialis Keliling, merupakan gebrakan dari Gubernur Jateng Ahmad Luthfi yang mendapat respons luas dari masyarakat. Dalam waktu singkat, hanya 105 hari menjabat, program ini berhasil menyentuh 152 desa di berbagai wilayah.

Warga desa kini bisa merasakan langsung manfaat layanan kesehatan karena desanya tersentuh dokter spesialis tanpa perlu pergi jauh ke rumah sakit besar. Kecepatan pencapaian program tersebut menjadi bukti nyata keseriusan Gubernur Jateng dalam mempercepat akses layanan kesehatan.

Dalam kurun waktu 105 hari, sebanyak 152 desa sudah mendapat kunjungan layanan Speling, di mana setiap lokasi tersentuh dokter spesialis yang membawa serta skrining dan penanganan awal berbagai penyakit umum.

Program ini disebut-sebut sebagai langkah progresif dalam memperkuat layanan kesehatan hingga pelosok desa. Pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur Jateng menargetkan 1.278 desa bisa dijangkau dalam satu tahun. Namun capaian 152 desa dalam waktu 105 hari menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan melalui kehadiran langsung dokter spesialis di desa bukan hal yang mustahil.

Dengan model ini, daerah terpencil yang selama ini sulit dijangkau layanan lanjutan kini mulai tersentuh dokter spesialis, memberikan harapan baru bagi masyarakat. Dikutip dari Laman Resmi Pemprov Jateng, Speling merupakan layanan kesehatan berbasis skrining yang dilengkapi dengan pemeriksaan oleh dokter spesialis dan rujukan bila diperlukan.

Program ini menyasar desa-desa prioritas, terutama yang tergolong wilayah miskin. Menariknya, semua layanan dalam program ini bersifat gratis, tanpa dipungut biaya sepeser pun.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, masyarakat menyambut antusias kehadiran dokter spesialis ke desa mereka. Selain layanan Speling, pemerintah juga menggencarkan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah menjangkau 3,8 juta jiwa—angka tertinggi secara nasional.

Tiap wilayah memiliki kecenderungan penyakit yang berbeda. Di daerah pesisir yang terdampak rob, kasus penyakit kulit mendominasi. Sementara di wilayah lain, pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat menyebabkan banyak kasus hipertensi, diabetes, hingga kolesterol.

Hebatnya, program Speling bukan hanya memberi manfaat langsung kepada masyarakat. Dokter puskesmas juga mendapatkan ilmu baru dari para spesialis, seperti teknik membaca hasil USG dengan benar.

Dengan begitu, efek jangka panjang dari program ini diharapkan dapat memperkuat sistem layanan kesehatan primer. Pemprov Jateng menggandeng 361 rumah sakit baik negeri maupun swasta untuk mewujudkan target ambisius ini.

Dengan jadwal yang terorganisir rapi dan publikasi aktif lewat kanal resmi seperti Instagram @dinkesjateng_prov, warga bisa mengetahui waktu dan lokasi pelaksanaan Speling di wilayah mereka.

Dengan pencapaian luar biasa ini, tak heran jika program Speling menjadi salah satu gebrakan kesehatan paling progresif di Jawa Tengah. Masyarakat pun berharap program ini terus berlanjut dan menyentuh lebih banyak desa di masa mendatang