Kim Jong Un Angkat Bicara Usai AS Serang Iran, Nilai Bentuk Pelanggaran Kedaulatan Negara
- Tangkapan layar/Instagram @kimjongunlookalike
Banyumas – Presiden Korea Utara (Korut), Kim Jong Un turut mengecam serangan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran.
Sebelumnya pada Sabtu, 21 Juni 2025, AS menyerang 3 fasilitas nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Melalui pernyataan resmi pemerintahannya, Kim Jong Un menilai langkah Presiden AS Donald Trump itu sebagai pelanggaran terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK atau nama resmi Korut) dengan keras mengecam serangan AS terhadap Iran," tegas Kim Jong Un sebagaimana dilansir dari Reuters, pada Senin, 23 Juni 2025.
Serangan tersebut kata Kim, merupakan bentuk pelanggaran terhadap kedaulatan negara.
"Secara serius melanggar Piagam PBB mengenai penghormatan terhadap kedaulatan negara," tegasnya.
Di sisi lain, Korut juga menyalahkan eskalasi konflik bersenjata di Timur Tengah yang meningkat akibat langkah Israel dan AS yang ceroboh.
Kim juga berujar jika Israel sebagai pihak yang terus mengejar kepentingannya secara sepihak melalui aksi militer tanpa henti dan ekspansi wilayah.
"Itu sebuah keberanian sembrono Israel yang melancarkan serangan lebih dulu ke Iran pada 13 Juni lalu," tegas Kim Jong Un.
Dia juga menilai konflik yang terus berlangsung di Timur Tengah setelah serangan AS ke 3 fasilitas nuklir Iran, juga dinilai dapat menimbulkan konsekuensi yang tak terhindarkan bagi Israel dan AS
Banyumas – Presiden Korea Utara (Korut), Kim Jong Un turut mengecam serangan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran.
Sebelumnya pada Sabtu, 21 Juni 2025, AS menyerang 3 fasilitas nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Melalui pernyataan resmi pemerintahannya, Kim Jong Un menilai langkah Presiden AS Donald Trump itu sebagai pelanggaran terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK atau nama resmi Korut) dengan keras mengecam serangan AS terhadap Iran," tegas Kim Jong Un sebagaimana dilansir dari Reuters, pada Senin, 23 Juni 2025.
Serangan tersebut kata Kim, merupakan bentuk pelanggaran terhadap kedaulatan negara.
"Secara serius melanggar Piagam PBB mengenai penghormatan terhadap kedaulatan negara," tegasnya.
Di sisi lain, Korut juga menyalahkan eskalasi konflik bersenjata di Timur Tengah yang meningkat akibat langkah Israel dan AS yang ceroboh.
Kim juga berujar jika Israel sebagai pihak yang terus mengejar kepentingannya secara sepihak melalui aksi militer tanpa henti dan ekspansi wilayah.
"Itu sebuah keberanian sembrono Israel yang melancarkan serangan lebih dulu ke Iran pada 13 Juni lalu," tegas Kim Jong Un.
Dia juga menilai konflik yang terus berlangsung di Timur Tengah setelah serangan AS ke 3 fasilitas nuklir Iran, juga dinilai dapat menimbulkan konsekuensi yang tak terhindarkan bagi Israel dan AS