Pakai Termos 10 Tahun, Pria Taiwan Tewas karena Keracunan Logam Berat

Termos tua bisa sebabkan keracunan logam berat berbahaya
Sumber :
  • pexel @Tima Miroshnichenko

Viva, Banyumas - Seorang pria Taiwan mengalami nasib nahas setelah pakai termos yang sama selama 10 tahun untuk menyimpan minuman sehari-hari. Tanpa disadari, bagian dalam termos tersebut telah berkarat dan menimbulkan reaksi kimia berbahaya.

Akibat penggunaan jangka panjang tersebut, ia akhirnya tewas karena keracunan logam berat yang mengendap dalam tubuhnya. Kondisi kesehatan pria Taiwan itu mulai memburuk sejak setahun sebelum meninggal dunia.

Ia tidak menyangka bahwa kebiasaannya pakai termos tua lebih dari 10 tahun bisa menjadi penyebab utama keracunan logam berat yang merusak sistem kekebalan tubuhnya.

Setelah diperiksa oleh dokter, ditemukan kadar logam seperti timbal dalam tubuhnya berada jauh di atas ambang normal. Sayangnya, upaya penanganan medis datang terlambat.

Pria Taiwan tersebut akhirnya tewas setelah mengalami komplikasi serius akibat keracunan logam berat yang berasal dari pakai termos berkarat selama 10 tahun. Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap penggunaan peralatan makan dan minum berbahan logam yang sudah aus atau rusak.

Dilansir dari laman Goodyfeed, Penyelidikan kemudian dilakukan untuk mengetahui sumber paparan logam berbahaya tersebut.

Hasilnya mengejutkan—penyebab utamanya adalah termos logam yang digunakan pria itu setiap hari selama 10 tahun. Termos tersebut mengalami karat parah di bagian dalam, namun tetap dipakai untuk menyimpan minuman asam seperti kopi, teh, bahkan jus buah.

Lebih parah lagi, termos hanya dibersihkan secara sederhana tanpa perhatian khusus terhadap korosi.

Menurut penjelasan tenaga medis, penggunaan termos logam dalam jangka panjang bisa menyebabkan korosi yang melepaskan zat beracun seperti timbal. Jika termos digunakan untuk menyimpan minuman panas atau asam, maka reaksi kimia yang terjadi dapat mempercepat migrasi logam berat ke dalam cairan.

Racun yang masuk ke tubuh secara terus-menerus ini kemudian berdampak serius terhadap sistem kekebalan dan organ tubuh lainnya. Sayangnya, ketika pasien mendapatkan diagnosis awal keracunan logam berat, kondisi kesehatannya sudah terlalu parah.

Ia akhirnya meninggal dunia akibat pneumonia, infeksi serius pada paru-paru, kurang dari satu tahun setelah diagnosis. Dokter memperingatkan bahwa kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk tidak mengabaikan kebersihan dan kondisi peralatan minum sehari-hari.

Penggunaan termos berkualitas baik dan menggantinya secara berkala adalah langkah pencegahan yang bijak. Selain itu, hindari menyimpan minuman asam atau berkarbonasi dalam termos logam yang sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Kesadaran kecil ini bisa menyelamatkan nyawa di masa depan

Viva, Banyumas - Seorang pria Taiwan mengalami nasib nahas setelah pakai termos yang sama selama 10 tahun untuk menyimpan minuman sehari-hari. Tanpa disadari, bagian dalam termos tersebut telah berkarat dan menimbulkan reaksi kimia berbahaya.

Akibat penggunaan jangka panjang tersebut, ia akhirnya tewas karena keracunan logam berat yang mengendap dalam tubuhnya. Kondisi kesehatan pria Taiwan itu mulai memburuk sejak setahun sebelum meninggal dunia.

Ia tidak menyangka bahwa kebiasaannya pakai termos tua lebih dari 10 tahun bisa menjadi penyebab utama keracunan logam berat yang merusak sistem kekebalan tubuhnya.

Setelah diperiksa oleh dokter, ditemukan kadar logam seperti timbal dalam tubuhnya berada jauh di atas ambang normal. Sayangnya, upaya penanganan medis datang terlambat.

Pria Taiwan tersebut akhirnya tewas setelah mengalami komplikasi serius akibat keracunan logam berat yang berasal dari pakai termos berkarat selama 10 tahun. Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap penggunaan peralatan makan dan minum berbahan logam yang sudah aus atau rusak.

Dilansir dari laman Goodyfeed, Penyelidikan kemudian dilakukan untuk mengetahui sumber paparan logam berbahaya tersebut.

Hasilnya mengejutkan—penyebab utamanya adalah termos logam yang digunakan pria itu setiap hari selama 10 tahun. Termos tersebut mengalami karat parah di bagian dalam, namun tetap dipakai untuk menyimpan minuman asam seperti kopi, teh, bahkan jus buah.

Lebih parah lagi, termos hanya dibersihkan secara sederhana tanpa perhatian khusus terhadap korosi.

Menurut penjelasan tenaga medis, penggunaan termos logam dalam jangka panjang bisa menyebabkan korosi yang melepaskan zat beracun seperti timbal. Jika termos digunakan untuk menyimpan minuman panas atau asam, maka reaksi kimia yang terjadi dapat mempercepat migrasi logam berat ke dalam cairan.

Racun yang masuk ke tubuh secara terus-menerus ini kemudian berdampak serius terhadap sistem kekebalan dan organ tubuh lainnya. Sayangnya, ketika pasien mendapatkan diagnosis awal keracunan logam berat, kondisi kesehatannya sudah terlalu parah.

Ia akhirnya meninggal dunia akibat pneumonia, infeksi serius pada paru-paru, kurang dari satu tahun setelah diagnosis. Dokter memperingatkan bahwa kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk tidak mengabaikan kebersihan dan kondisi peralatan minum sehari-hari.

Penggunaan termos berkualitas baik dan menggantinya secara berkala adalah langkah pencegahan yang bijak. Selain itu, hindari menyimpan minuman asam atau berkarbonasi dalam termos logam yang sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Kesadaran kecil ini bisa menyelamatkan nyawa di masa depan