Tertipu Lowongan Sawit di Facebook, Warga Garut Terlantar di Kaltim Gaji Tak Dibayar
- instagram @jatimprov
Viva, Banyumas - Kisah pilu dialami enam warga Garut terlantar di Kaltim setelah mereka tertipu oleh lowongan sawit palsu yang diiklankan melalui Facebook. Tawaran kerja tersebut menjanjikan posisi sebagai pemanen sawit dengan bayaran Rp2 juta per bulan serta fasilitas lengkap yang membuat mereka tertarik.
Tanpa curiga, para warga Garut terlantar di Kaltim itu pun berangkat, berharap mendapat pekerjaan layak. Namun sesampainya di lokasi, kenyataan pahit harus mereka terima. Mereka tertipu, karena lowongan sawit yang diiklankan di Facebook itu tidak sesuai janji—tak ada gaji, makanan hanya seadanya, dan tempat tinggal sangat tidak layak.
Setelah dua bulan bertahan dalam kondisi memprihatinkan, keenam warga Garut terlantar di Kaltim itu akhirnya memutuskan kabur dan melapor. Mereka sadar telah tertipu oleh lowongan sawit palsu di Facebook, dan kini hanya ingin kembali ke kampung halaman dengan selamat.
Namun, kenyataan yang mereka hadapi sangat jauh berbeda. Setibanya di lokasi kerja di Kalimantan Timur, keenam warga ini tidak menerima gaji sama sekali. Fasilitas yang dijanjikan pun tidak ada.
Mereka hanya diberi makan seadanya dan harus tidur di bangunan kosong tanpa alas tidur yang layak. Dalam kondisi minim kebutuhan dasar dan lingkungan yang memprihatinkan, mereka tetap bertahan selama dua bulan.
Karena tak kunjung mendapat kejelasan dan kehidupan yang makin sulit, mereka akhirnya memutuskan kabur dari lokasi dan menuju Pelabuhan Banjarmasin dengan harapan bisa mencari jalan pulang.
Di sanalah keberuntungan mulai berpihak. Laporan mereka diterima oleh Dinas Sosial Kabupaten Gresik dan segera diteruskan ke Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (Dinsos Jatim).
Dikutip dari laman Instagram Pemprov Jatim, Pada Jumat (20/6/2025), keenam korban akhirnya difasilitasi untuk kembali ke kampung halaman mereka di Garut. Dinsos Jatim memberikan bantuan lengkap mulai dari makanan, perlengkapan mandi, pakaian layak pakai, hingga pengantaran ke Terminal Purabaya.
Petugas juga memberikan pengarahan agar mereka tidak salah naik bus dalam perjalanan pulang. Dinas Sosial Jatim menyampaikan bahwa penipuan berkedok lowongan kerja seperti ini seringkali menyasar warga yang berasal dari latar belakang ekonomi lemah dan memiliki keterbatasan akses informasi.
Oleh karena itu, Dinsos menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap tawaran pekerjaan yang tidak jelas sumbernya.
Selain membantu warga Garut, Dinsos Jatim juga menangani pemulangan korban terlantar lainnya dari Cilacap, Lampung, dan Kendal. Seluruh pemulangan dilakukan dengan sistem estafet antarprovinsi guna memastikan para korban tiba dengan aman di kampung halaman
Viva, Banyumas - Kisah pilu dialami enam warga Garut terlantar di Kaltim setelah mereka tertipu oleh lowongan sawit palsu yang diiklankan melalui Facebook. Tawaran kerja tersebut menjanjikan posisi sebagai pemanen sawit dengan bayaran Rp2 juta per bulan serta fasilitas lengkap yang membuat mereka tertarik.
Tanpa curiga, para warga Garut terlantar di Kaltim itu pun berangkat, berharap mendapat pekerjaan layak. Namun sesampainya di lokasi, kenyataan pahit harus mereka terima. Mereka tertipu, karena lowongan sawit yang diiklankan di Facebook itu tidak sesuai janji—tak ada gaji, makanan hanya seadanya, dan tempat tinggal sangat tidak layak.
Setelah dua bulan bertahan dalam kondisi memprihatinkan, keenam warga Garut terlantar di Kaltim itu akhirnya memutuskan kabur dan melapor. Mereka sadar telah tertipu oleh lowongan sawit palsu di Facebook, dan kini hanya ingin kembali ke kampung halaman dengan selamat.
Namun, kenyataan yang mereka hadapi sangat jauh berbeda. Setibanya di lokasi kerja di Kalimantan Timur, keenam warga ini tidak menerima gaji sama sekali. Fasilitas yang dijanjikan pun tidak ada.
Mereka hanya diberi makan seadanya dan harus tidur di bangunan kosong tanpa alas tidur yang layak. Dalam kondisi minim kebutuhan dasar dan lingkungan yang memprihatinkan, mereka tetap bertahan selama dua bulan.
Karena tak kunjung mendapat kejelasan dan kehidupan yang makin sulit, mereka akhirnya memutuskan kabur dari lokasi dan menuju Pelabuhan Banjarmasin dengan harapan bisa mencari jalan pulang.
Di sanalah keberuntungan mulai berpihak. Laporan mereka diterima oleh Dinas Sosial Kabupaten Gresik dan segera diteruskan ke Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (Dinsos Jatim).
Dikutip dari laman Instagram Pemprov Jatim, Pada Jumat (20/6/2025), keenam korban akhirnya difasilitasi untuk kembali ke kampung halaman mereka di Garut. Dinsos Jatim memberikan bantuan lengkap mulai dari makanan, perlengkapan mandi, pakaian layak pakai, hingga pengantaran ke Terminal Purabaya.
Petugas juga memberikan pengarahan agar mereka tidak salah naik bus dalam perjalanan pulang. Dinas Sosial Jatim menyampaikan bahwa penipuan berkedok lowongan kerja seperti ini seringkali menyasar warga yang berasal dari latar belakang ekonomi lemah dan memiliki keterbatasan akses informasi.
Oleh karena itu, Dinsos menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap tawaran pekerjaan yang tidak jelas sumbernya.
Selain membantu warga Garut, Dinsos Jatim juga menangani pemulangan korban terlantar lainnya dari Cilacap, Lampung, dan Kendal. Seluruh pemulangan dilakukan dengan sistem estafet antarprovinsi guna memastikan para korban tiba dengan aman di kampung halaman