Geger! 4 Tambang di Raja Ampat Dicabut, Apa Istimewanya PT Gag Nikel Bisa Lolos?

Menteri ESDM umumkan Izin PT Gag Tidak Dicabut
Sumber :
  • instagram @bahlillahadalia

Viva, Banyumas - Pemerintah mengambil langkah tegas dengan mencabut 4 tambang yang beroperasi di wilayah konservasi Raja Ampat, Papua Barat Daya. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan langsung keputusan tersebut dalam konferensi pers di Istana Negara pada Selasa (10/6/2025). Keempat izin tambang tersebut dicabut karena dinilai melanggar aturan lingkungan hidup yang berlaku.

Kebijakan pencabutan izin 4 tambang ini menyisakan pertanyaan besar, karena dari lima perusahaan yang beroperasi di Raja Ampat, hanya satu yang izinnya tidak dicabut, yaitu PT Gag Nikel. Hal ini memicu rasa penasaran publik: apa istimewanya PT Gag Nikel sehingga tetap diberi izin beroperasi di kawasan sensitif tersebut?.

Menurut pemerintah, PT Gag Nikel dianggap memiliki komitmen lebih kuat dalam menjaga keberlanjutan dan kelestarian lingkungan di Raja Ampat, yang menjadi dasar mengapa izin keempat tambang lainnya dicabut.

Maka tak heran jika publik bertanya, apa istimewanya PT Gag Nikel hingga tetap dipercaya, sementara 4 tambang lainnya harus angkat kaki dari wilayah geopark dunia tersebut.

Empat perusahaan yang dicabut izinnya adalah PT Anugerah Surya Pratama (ASP), PT Mulia Raymond Perkasa (MRP), PT Kawei Sejahtera Mining (KSM), dan PT Nurham. Menurut Bahlil, perusahaan-perusahaan tersebut melanggar sejumlah ketentuan terkait lingkungan hidup dan tidak menunjukkan kepatuhan terhadap prinsip keberlanjutan.

Langkah tegas ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto dalam Rapat Terbatas yang juga melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pemerintah Daerah setempat.

Lalu, apa istimewanya PT Gag Nikel hingga izinnya tetap dipertahankan? Berdasarkan pernyataan resmi, PT Gag Nikel telah memenuhi syarat administratif dan teknis, termasuk dokumen AMDAL, reklamasi, dan legalitas lainnya.

Selain itu, sejak 2008 perusahaan ini dimiliki penuh oleh BUMN, yaitu PT Antam Tbk, yang dianggap lebih mampu menjaga komitmen terhadap konservasi dan pengawasan lingkungan.

Namun demikian, Bahlil menegaskan bahwa PT Gag Nikel tetap akan diawasi secara ketat, terutama terkait dampak lingkungan, pembuangan limbah, dan kerusakan ekosistem laut.

Presiden Prabowo juga menyampaikan perhatian khusus terhadap kelestarian kawasan geowisata Raja Ampat, yang diakui UNESCO sebagai geopark dunia.

Pemerintah berharap, langkah pencabutan izin ini bisa menjadi sinyal kuat bahwa eksploitasi alam tidak bisa dilakukan sembarangan, apalagi di wilayah yang menyimpan kekayaan hayati kelas dunia

Viva, Banyumas - Pemerintah mengambil langkah tegas dengan mencabut 4 tambang yang beroperasi di wilayah konservasi Raja Ampat, Papua Barat Daya. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan langsung keputusan tersebut dalam konferensi pers di Istana Negara pada Selasa (10/6/2025). Keempat izin tambang tersebut dicabut karena dinilai melanggar aturan lingkungan hidup yang berlaku.

Kebijakan pencabutan izin 4 tambang ini menyisakan pertanyaan besar, karena dari lima perusahaan yang beroperasi di Raja Ampat, hanya satu yang izinnya tidak dicabut, yaitu PT Gag Nikel. Hal ini memicu rasa penasaran publik: apa istimewanya PT Gag Nikel sehingga tetap diberi izin beroperasi di kawasan sensitif tersebut?.

Menurut pemerintah, PT Gag Nikel dianggap memiliki komitmen lebih kuat dalam menjaga keberlanjutan dan kelestarian lingkungan di Raja Ampat, yang menjadi dasar mengapa izin keempat tambang lainnya dicabut.

Maka tak heran jika publik bertanya, apa istimewanya PT Gag Nikel hingga tetap dipercaya, sementara 4 tambang lainnya harus angkat kaki dari wilayah geopark dunia tersebut.

Empat perusahaan yang dicabut izinnya adalah PT Anugerah Surya Pratama (ASP), PT Mulia Raymond Perkasa (MRP), PT Kawei Sejahtera Mining (KSM), dan PT Nurham. Menurut Bahlil, perusahaan-perusahaan tersebut melanggar sejumlah ketentuan terkait lingkungan hidup dan tidak menunjukkan kepatuhan terhadap prinsip keberlanjutan.

Langkah tegas ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto dalam Rapat Terbatas yang juga melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pemerintah Daerah setempat.

Lalu, apa istimewanya PT Gag Nikel hingga izinnya tetap dipertahankan? Berdasarkan pernyataan resmi, PT Gag Nikel telah memenuhi syarat administratif dan teknis, termasuk dokumen AMDAL, reklamasi, dan legalitas lainnya.

Selain itu, sejak 2008 perusahaan ini dimiliki penuh oleh BUMN, yaitu PT Antam Tbk, yang dianggap lebih mampu menjaga komitmen terhadap konservasi dan pengawasan lingkungan.

Namun demikian, Bahlil menegaskan bahwa PT Gag Nikel tetap akan diawasi secara ketat, terutama terkait dampak lingkungan, pembuangan limbah, dan kerusakan ekosistem laut.

Presiden Prabowo juga menyampaikan perhatian khusus terhadap kelestarian kawasan geowisata Raja Ampat, yang diakui UNESCO sebagai geopark dunia.

Pemerintah berharap, langkah pencabutan izin ini bisa menjadi sinyal kuat bahwa eksploitasi alam tidak bisa dilakukan sembarangan, apalagi di wilayah yang menyimpan kekayaan hayati kelas dunia