Bahlil Sebut Tambang Nikel Raja Ampat Jauh dari Pulau Piaynemo, Benarkah?
- instagram @bahlillahadalia
Viva, Banyumas - Polemik soal keberadaan tambang nikel di Raja Ampat kembali menjadi sorotan publik. Kekhawatiran datang dari aktivis lingkungan dan sejumlah media yang menilai kegiatan tersebut dapat membahayakan keindahan Pulau Piaynemo, ikon wisata unggulan daerah tersebut.
Namun Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa tambang nikel di wilayah Raja Ampat itu berada jauh dari Pulau Piaynemo. Dalam konferensi pers di Jakarta, Bahlil menyatakan bahwa lokasi tambang nikel milik PT Gag Nikel berada sekitar 30 hingga 40 kilometer dari kawasan Pulau Piaynemo.
Ia menyebut bahwa informasi yang beredar harus dikaji ulang, sebab banyak yang keliru menggambarkan posisi tambang seolah berada dekat kawasan wisata.
Menurutnya, Raja Ampat memiliki bentang alam yang luas sehingga jarak antara lokasi industri dan destinasi wisata bisa cukup jauh.
Meski Bahlil menyebut letak tambang nikel tidak berdampak langsung karena jauh dari Pulau Piaynemo, warga setempat tetap khawatir terhadap efek jangka panjang terhadap ekosistem Raja Ampat.
Perubahan warna air laut dan potensi pencemaran menjadi sinyal bahwa aktivitas industri tambang bisa merambat ke kawasan pulau-pulau wisata.
Maka dari itu, sejumlah pihak mendesak agar ada transparansi dalam evaluasi dampak lingkungan proyek tersebut.