Otopsi Bongkar Fakta Mengejutkan! Organ Dalam Pelajar F Klaten Pecah Usai Duel Futsal
- pexel @Mikhail Nilov
Viva, Banyumas - Proses hukum terkait kematian pelajar F (15) asal Klaten terus berjalan serius. Hasil otopsi yang diterima Satreskrim Polres Klaten mengungkap fakta mengejutkan mengenai penyebab kematian F setelah duel futsal dengan adik kelasnya. Temuan ini semakin memperjelas penyebab tragedi yang sempat menjadi perhatian publik.
Dalam pemeriksaan otopsi tersebut, ditemukan fakta mengejutkan bahwa salah satu organ dalam pelajar F asal Klaten pecah usai duel futsal tersebut. Temuan ini menambah bukti penting dalam proses penyelidikan dan membantu mengungkap kebenaran di balik kematian yang tidak biasa ini. Otopsi menjadi titik krusial dalam kasus yang tengah ditangani.
Hasil otopsi yang menunjukkan organ dalam pelajar F pecah usai duel futsal di Klaten memicu pertanyaan mendalam. Fakta mengejutkan ini membuat aparat kepolisian semakin fokus mengungkap keseluruhan peristiwa. Penanganan kasus terus berlanjut untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Dikutip dari informasi yang diunggah akun Instagram @kabar_klaten,Menurut Kasat Reskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa, hasil otopsi keluar tak lama setelah dilakukan ekshumasi atau pembongkaran makam pada akhir Mei 2025 lalu.
Dalam pemeriksaan tersebut, tim forensik menemukan salah satu organ dalam korban mengalami kerusakan fatal.
Ekshumasi dan otopsi dilakukan di Sasanalaya Pengkol dan Gayam Sibathok, Desa Melikan. Langkah ini diambil setelah keluarga korban meminta kejelasan atas penyebab kematian F, yang sebelumnya hanya dikaitkan dengan perkelahian ringan.
Kegiatan otopsi turut melibatkan tim dari Bidokkes Polda DIY guna memastikan keakuratan hasil. Pihak kepolisian menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Hingga saat ini, sudah ada 18 saksi yang diperiksa, termasuk pelaku berinisial R (13), teman-teman korban, guru sekolah, hingga orang tua.
Dari keterangan saksi dan hasil pemeriksaan awal, polisi menegaskan bahwa peristiwa tersebut bukan pengeroyokan, melainkan duel satu lawan satu.
Kematian F menimbulkan duka mendalam di kalangan keluarga dan masyarakat. Terlebih, kejadian duel itu berlangsung di luar jam sekolah, tepatnya pada Rabu (7/5/2025) siang usai pelaksanaan ASPD (Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah).
Beberapa hari kemudian, korban mengeluhkan sakit hebat dan sempat dirawat di RSUD Bagas Waras Klaten sebelum akhirnya meninggal dunia pada Minggu (11/5/2025).
Hasil otopsi kini menjadi bukti penting dalam mengungkap kebenaran dan menuntaskan penyelidikan kasus ini.
Pihak keluarga berharap ada keadilan dan penanganan hukum yang adil terhadap apa yang menimpa anak mereka
Viva, Banyumas - Proses hukum terkait kematian pelajar F (15) asal Klaten terus berjalan serius. Hasil otopsi yang diterima Satreskrim Polres Klaten mengungkap fakta mengejutkan mengenai penyebab kematian F setelah duel futsal dengan adik kelasnya. Temuan ini semakin memperjelas penyebab tragedi yang sempat menjadi perhatian publik.
Dalam pemeriksaan otopsi tersebut, ditemukan fakta mengejutkan bahwa salah satu organ dalam pelajar F asal Klaten pecah usai duel futsal tersebut. Temuan ini menambah bukti penting dalam proses penyelidikan dan membantu mengungkap kebenaran di balik kematian yang tidak biasa ini. Otopsi menjadi titik krusial dalam kasus yang tengah ditangani.
Hasil otopsi yang menunjukkan organ dalam pelajar F pecah usai duel futsal di Klaten memicu pertanyaan mendalam. Fakta mengejutkan ini membuat aparat kepolisian semakin fokus mengungkap keseluruhan peristiwa. Penanganan kasus terus berlanjut untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Dikutip dari informasi yang diunggah akun Instagram @kabar_klaten,Menurut Kasat Reskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa, hasil otopsi keluar tak lama setelah dilakukan ekshumasi atau pembongkaran makam pada akhir Mei 2025 lalu.
Dalam pemeriksaan tersebut, tim forensik menemukan salah satu organ dalam korban mengalami kerusakan fatal.
Ekshumasi dan otopsi dilakukan di Sasanalaya Pengkol dan Gayam Sibathok, Desa Melikan. Langkah ini diambil setelah keluarga korban meminta kejelasan atas penyebab kematian F, yang sebelumnya hanya dikaitkan dengan perkelahian ringan.
Kegiatan otopsi turut melibatkan tim dari Bidokkes Polda DIY guna memastikan keakuratan hasil. Pihak kepolisian menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Hingga saat ini, sudah ada 18 saksi yang diperiksa, termasuk pelaku berinisial R (13), teman-teman korban, guru sekolah, hingga orang tua.
Dari keterangan saksi dan hasil pemeriksaan awal, polisi menegaskan bahwa peristiwa tersebut bukan pengeroyokan, melainkan duel satu lawan satu.
Kematian F menimbulkan duka mendalam di kalangan keluarga dan masyarakat. Terlebih, kejadian duel itu berlangsung di luar jam sekolah, tepatnya pada Rabu (7/5/2025) siang usai pelaksanaan ASPD (Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah).
Beberapa hari kemudian, korban mengeluhkan sakit hebat dan sempat dirawat di RSUD Bagas Waras Klaten sebelum akhirnya meninggal dunia pada Minggu (11/5/2025).
Hasil otopsi kini menjadi bukti penting dalam mengungkap kebenaran dan menuntaskan penyelidikan kasus ini.
Pihak keluarga berharap ada keadilan dan penanganan hukum yang adil terhadap apa yang menimpa anak mereka