Skandal Suap Semarang: Eks Camat Akui Antar Uang Rp350 Juta ke Polisi dan Jaksa
- instagram @adebhakti
Viva, Banyumas - Skandal dugaan suap yang terjadi di Kota Semarang semakin menarik perhatian publik setelah eks Camat Gajahmungkur, Ade Bhakti Ariawan, hadir dalam sidang di Pengadilan Tipikor Semarang. Dalam keterangannya, ia akui pernah antar uang tunai sebesar Rp350 juta kepada aparat penegak hukum. Uang itu, menurutnya, diberikan kepada Kanit Tipikor Polrestabes dan Kasi Intelijen Kejari sebagai bagian dari pengaturan proyek di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Eks Camat yang menjadi saksi dalam skandal suap ini menyebut dirinya hanya diminta menemani, namun tetap akui mengetahui tujuan pengantaran uang Rp350 juta ke polisi dan jaksa di Semarang. Ade menjelaskan, ia ikut antar uang tersebut atas permintaan mantan Ketua Paguyuban Camat, Eko Yuniarto, yang juga disebut aktif dalam distribusi dana terkait proyek. Sidang di Tipikor Semarang pun menjadi sorotan karena memunculkan dugaan keterlibatan aparat dalam praktik suap.
Dalam skandal suap yang mencoreng wajah birokrasi Semarang ini, eks Camat Gajahmungkur tak hanya akui antar uang Rp350 juta ke polisi dan jaksa, tetapi juga membeberkan aliran dana dari proyek penunjukan langsung. Menurut pengakuannya di persidangan, uang tersebut berasal dari fee proyek yang dikerjakan Gapensi Semarang, dan pengaturannya diduga melibatkan orang dekat mantan Wali Kota.
Fakta-fakta ini makin memperkuat dugaan bahwa suap di lingkungan pejabat Semarang dilakukan secara terstruktur.
Dalam kesaksiannya, Ade menyebut bahwa ia diminta menemani Eko Yuniarto, mantan Ketua Paguyuban Camat Kota Semarang, untuk menyerahkan uang kepada Kanit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polrestabes Semarang dan Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Semarang.
Rincian dana yang diserahkan, menurut penuturan Eko kepada Ade, yakni Rp200 juta kepada Kanit Tipikor dan Rp150 juta kepada Kasi Intel Kejari.
Ade mengaku tidak ikut masuk ke ruangan saat penyerahan di Polrestabes, melainkan hanya menunggu di luar.