Gaji dan Peluang Besar! Ini 2 Perusahaan di Kendal yang Lagi Butuh Ribuan Pekerja
- Pexel @pixabay
Viva, Banyumas - Kawasan Industri Kendal (KIK) di Jawa Tengah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Dua perusahaan besar di Kendal kini tengah membuka ribuan lowongan pekerjaan, memberikan peluang besar bagi para pencari kerja yang ingin memperoleh gaji layak dan masa depan lebih baik.
Dua perusahaan di Kendal itu saat ini benar-benar butuh ribuan pekerja baru untuk memenuhi kebutuhan operasional mereka. Gaji yang kompetitif serta peluang besar berkarir di industri modern menjadi daya tarik utama bagi masyarakat setempat maupun pencari kerja dari daerah lain.
Kendal pun menjadi pusat perhatian dengan dua perusahaan yang membuka lowongan besar-besaran. Ribuan pekerja dibutuhkan segera, menandakan peluang besar untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji menarik. Kondisi ini membuktikan bahwa Kawasan Industri Kendal semakin berkembang dan membuka jalan bagi banyak orang.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan bahwa kebutuhan tenaga kerja di KIK masih sangat tinggi dan terus meningkat.
Dikutip dari Laman tvonenews, Gubernur Jateng mengatakan, Di Kawasan Industri Kendal ini secara umum sudah 60 persen perusahaan beroperasi.
Saat ini, kebutuhan tenaga kerja di kawasan tersebut mencapai 37 ribu orang dan diperkirakan bisa naik menjadi 63 ribu dalam waktu dekat.
Dua perusahaan yang mendapat sorotan karena permintaan tenaga kerja yang besar adalah PT Polygroup Manufactur Indonesia dan PT Matahari Tire Indonesia (MTI).
Polygroup, perusahaan asal luar negeri yang bergerak di industri mainan plastik dan pohon natal, saat ini mempekerjakan sekitar 7.000 orang.
Namun, pada tahun 2025 mereka menargetkan tambahan 1.500 pekerja, sehingga total kebutuhan menjadi 8.500 orang.
Sementara itu, PT Matahari Tire Indonesia (MTI), perusahaan produsen ban asal Tiongkok, saat ini memiliki sekitar 1.800 tenaga kerja.
Namun, kebutuhan mereka pada 2025 mencapai 3.000 orang. Artinya, masih ada sekitar 1.200 posisi yang perlu diisi.
Tingginya kebutuhan ini tidak terlepas dari geliat investasi di kawasan industri tersebut. Hingga saat ini, KIK telah menampung 129 perusahaan dari 11 negara dengan nilai investasi mencapai Rp151 triliun.
Dari jumlah tersebut, 49 perusahaan telah beroperasi dan 25 lainnya masih dalam tahap konstruksi. Perkembangan ini berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah.
Pada triwulan I 2025, penyerapan tenaga kerja mencapai 97.550 orang, menjadikan provinsi ini sebagai yang terbaik secara nasional.
Bahkan, angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jateng berhasil ditekan menjadi 4,33 persen pada Februari 2025, turun dari 4,39 persen tahun sebelumnya.
KIK bukan hanya menjadi pusat industri, tapi juga harapan baru bagi ribuan pencari kerja di Indonesia
Viva, Banyumas - Kawasan Industri Kendal (KIK) di Jawa Tengah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Dua perusahaan besar di Kendal kini tengah membuka ribuan lowongan pekerjaan, memberikan peluang besar bagi para pencari kerja yang ingin memperoleh gaji layak dan masa depan lebih baik.
Dua perusahaan di Kendal itu saat ini benar-benar butuh ribuan pekerja baru untuk memenuhi kebutuhan operasional mereka. Gaji yang kompetitif serta peluang besar berkarir di industri modern menjadi daya tarik utama bagi masyarakat setempat maupun pencari kerja dari daerah lain.
Kendal pun menjadi pusat perhatian dengan dua perusahaan yang membuka lowongan besar-besaran. Ribuan pekerja dibutuhkan segera, menandakan peluang besar untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji menarik. Kondisi ini membuktikan bahwa Kawasan Industri Kendal semakin berkembang dan membuka jalan bagi banyak orang.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan bahwa kebutuhan tenaga kerja di KIK masih sangat tinggi dan terus meningkat.
Dikutip dari Laman tvonenews, Gubernur Jateng mengatakan, Di Kawasan Industri Kendal ini secara umum sudah 60 persen perusahaan beroperasi.
Saat ini, kebutuhan tenaga kerja di kawasan tersebut mencapai 37 ribu orang dan diperkirakan bisa naik menjadi 63 ribu dalam waktu dekat.
Dua perusahaan yang mendapat sorotan karena permintaan tenaga kerja yang besar adalah PT Polygroup Manufactur Indonesia dan PT Matahari Tire Indonesia (MTI).
Polygroup, perusahaan asal luar negeri yang bergerak di industri mainan plastik dan pohon natal, saat ini mempekerjakan sekitar 7.000 orang.
Namun, pada tahun 2025 mereka menargetkan tambahan 1.500 pekerja, sehingga total kebutuhan menjadi 8.500 orang.
Sementara itu, PT Matahari Tire Indonesia (MTI), perusahaan produsen ban asal Tiongkok, saat ini memiliki sekitar 1.800 tenaga kerja.
Namun, kebutuhan mereka pada 2025 mencapai 3.000 orang. Artinya, masih ada sekitar 1.200 posisi yang perlu diisi.
Tingginya kebutuhan ini tidak terlepas dari geliat investasi di kawasan industri tersebut. Hingga saat ini, KIK telah menampung 129 perusahaan dari 11 negara dengan nilai investasi mencapai Rp151 triliun.
Dari jumlah tersebut, 49 perusahaan telah beroperasi dan 25 lainnya masih dalam tahap konstruksi. Perkembangan ini berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah.
Pada triwulan I 2025, penyerapan tenaga kerja mencapai 97.550 orang, menjadikan provinsi ini sebagai yang terbaik secara nasional.
Bahkan, angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jateng berhasil ditekan menjadi 4,33 persen pada Februari 2025, turun dari 4,39 persen tahun sebelumnya.
KIK bukan hanya menjadi pusat industri, tapi juga harapan baru bagi ribuan pencari kerja di Indonesia