Rini Susilowati Dicecar Soal Pemecatan 220 Honorer RSUD Pati dalam Rapat Pansus DPRD
- Instagram @humasdprdpati
Rini Susilowati, Direktur RSUD Soewondo Pati, dicecar Pansus DPRD soal pemecatan 220 honorer dan dugaan kejanggalan pengangkatannya. Polemik ini jadi sorotan public
Viva, Banyumas - Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Pemakzulan Bupati Pati kembali menggelar rapat di ruang Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Pati pada Rabu (1/10/2025). Dalam rapat tersebut, Direktur RSUD RAA Soewondo Pati, dr. Rini Susilowati, hadir untuk memberikan keterangan terkait polemik yang menjerat rumah sakit daerah itu, termasuk pemecatan massal 220 pegawai honorer.
Sejak awal rapat, Rini dicecar pertanyaan oleh anggota Pansus DPRD Pati, khususnya soal dasar pengangkatannya sebagai Direktur RSUD dan keputusan pemecatan ratusan pegawai honorer yang telah lama mengabdi.
Anggota Pansus, Muhammadun, menilai pengangkatan Rini sebagai direktur dinilai janggal karena dilakukan tanpa seleksi terbuka serta berbarengan dengan pengesahan peraturan internal rumah sakit (hospital by-laws). Namun, perhatian publik justru tertuju pada kebijakan pemecatan 220 tenaga honorer RSUD Soewondo.
Dalam keterangannya, Rini menegaskan bahwa keputusan tersebut bukan inisiatif dirinya, melainkan kebijakan yang sudah dirancang sebelum ia dilantik pada 3 Maret 2025. Menurutnya, ia hanya melanjutkan proses seleksi yang sudah ditetapkan oleh manajemen sebelumnya, termasuk penunjukan pihak ketiga untuk melakukan rekrutmen.
“Sejak awal, rencana pengurangan tenaga honorer sudah ada. Saya hanya melanjutkan proses yang sudah berjalan,” jelas Rini di hadapan tim Pansus yang dikutip dari tvonenews. Ia juga menambahkan bahwa pegawai honorer yang lolos seleksi kini sudah diangkat menjadi pegawai tetap RSUD Soewondo.
Meski demikian, keputusan tersebut menimbulkan kontroversi. Pasalnya, mayoritas tenaga honorer yang dipecat merupakan tulang punggung pelayanan rumah sakit dan telah bekerja bertahun-tahun. DPRD menilai kebijakan ini tidak memperhatikan nasib para pegawai serta berdampak pada pelayanan kesehatan di RSUD Soewondo.