Emak Emak Nekat Siram Bensin ke Polisi Sragen Sambil Live Facebook Sebut Kepala Propam Budi Bambang

Ilustrasi Emak emak siram bensin polisi di Polres Sragen
Sumber :
  • pexel @pixabay

Tri Wulandari bikin heboh Sragen usai siram bensin ke polisi di Mapolres sambil live Facebook. Ia menuding anggota polisi menyebut dirinya ODGJ. Polisi belum beri keterangan resmi

Viva, Banyumas - Sragen digemparkan dengan aksi nekat seorang emak-emak bernama Tri Wulandari yang mencoba membakar Polres Sragen pada Selasa (30/9/2025).

Tidak sendirian, ia datang bersama dua anaknya sambil membawa sebotol bensin Pertalite. Aksi tersebut semakin mengejutkan karena dilakukan sembari live streaming melalui akun Facebook pribadinya.

Dalam siaran langsung itu, Tri Wulandari terlihat memaki-maki anggota Provos yang berjaga di depan Mapolres Sragen. Ia bahkan menyiramkan bensin ke arah salah satu anggota polisi.

Dari rekaman video yang beredar, Tri Wulandari mengenakan baju cokelat dan terus berteriak menyebut nama salah satu anggota Polres Sragen, yakni Budi Bambang.

Ia menuding anggota tersebut telah menyebut dirinya sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

“Ada Pak Budi Bambang Kepala Propam, yang bilang saya ODGJ izin to, apa takut aku bakar mulutnya dengan api,” ujar Tri Wulandari lantang dalam siaran langsung Facebook.

Tidak hanya itu, ia juga menyebut nama anggota lain seperti Andrian dan Johan yang menurutnya ikut menyebut dirinya ODGJ.

Sambil membawa bensin, ia mengancam akan membakar jika merasa terus dilecehkan. Sejumlah warga yang menonton siaran langsung tersebut ikut terkejut dan menyebarkan video ke berbagai media sosial.

Dalam rekaman terlihat kedua anaknya tampak kebingungan saat ibunya meluapkan emosinya di depan kantor polisi. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Sragen terkait insiden tersebut.

Upaya konfirmasi media kepada Kapolres Sragen, AKBP Dewiana Syamsu Indyasari, juga belum mendapat respons. Meski demikian, kejadian ini menjadi perhatian publik.

Banyak pihak menyoroti dua hal penting: pertama, dugaan masalah pribadi antara Tri Wulandari dengan anggota Polres Sragen; kedua, kondisi psikologis pelaku yang tampak emosional dan melibatkan anak-anak dalam aksinya.

Pakar hukum menilai tindakan menyiramkan bensin ke aparat kepolisian bisa dikategorikan sebagai tindak pidana, apalagi dilakukan di fasilitas publik.

Namun penegak hukum juga harus mempertimbangkan latar belakang psikologis pelaku sebelum menentukan langkah hukum. Kasus ini menambah daftar panjang insiden warga yang melampiaskan kekecewaan secara ekstrem kepada aparat.

Publik menunggu penjelasan resmi dari kepolisian mengenai duduk perkara sebenarnya, termasuk apakah benar ada tudingan penghinaan yang memicu aksi nekat tersebut

Tri Wulandari bikin heboh Sragen usai siram bensin ke polisi di Mapolres sambil live Facebook. Ia menuding anggota polisi menyebut dirinya ODGJ. Polisi belum beri keterangan resmi

Viva, Banyumas - Sragen digemparkan dengan aksi nekat seorang emak-emak bernama Tri Wulandari yang mencoba membakar Polres Sragen pada Selasa (30/9/2025).

Tidak sendirian, ia datang bersama dua anaknya sambil membawa sebotol bensin Pertalite. Aksi tersebut semakin mengejutkan karena dilakukan sembari live streaming melalui akun Facebook pribadinya.

Dalam siaran langsung itu, Tri Wulandari terlihat memaki-maki anggota Provos yang berjaga di depan Mapolres Sragen. Ia bahkan menyiramkan bensin ke arah salah satu anggota polisi.

Dari rekaman video yang beredar, Tri Wulandari mengenakan baju cokelat dan terus berteriak menyebut nama salah satu anggota Polres Sragen, yakni Budi Bambang.

Ia menuding anggota tersebut telah menyebut dirinya sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

“Ada Pak Budi Bambang Kepala Propam, yang bilang saya ODGJ izin to, apa takut aku bakar mulutnya dengan api,” ujar Tri Wulandari lantang dalam siaran langsung Facebook.

Tidak hanya itu, ia juga menyebut nama anggota lain seperti Andrian dan Johan yang menurutnya ikut menyebut dirinya ODGJ.

Sambil membawa bensin, ia mengancam akan membakar jika merasa terus dilecehkan. Sejumlah warga yang menonton siaran langsung tersebut ikut terkejut dan menyebarkan video ke berbagai media sosial.

Dalam rekaman terlihat kedua anaknya tampak kebingungan saat ibunya meluapkan emosinya di depan kantor polisi. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Sragen terkait insiden tersebut.

Upaya konfirmasi media kepada Kapolres Sragen, AKBP Dewiana Syamsu Indyasari, juga belum mendapat respons. Meski demikian, kejadian ini menjadi perhatian publik.

Banyak pihak menyoroti dua hal penting: pertama, dugaan masalah pribadi antara Tri Wulandari dengan anggota Polres Sragen; kedua, kondisi psikologis pelaku yang tampak emosional dan melibatkan anak-anak dalam aksinya.

Pakar hukum menilai tindakan menyiramkan bensin ke aparat kepolisian bisa dikategorikan sebagai tindak pidana, apalagi dilakukan di fasilitas publik.

Namun penegak hukum juga harus mempertimbangkan latar belakang psikologis pelaku sebelum menentukan langkah hukum. Kasus ini menambah daftar panjang insiden warga yang melampiaskan kekecewaan secara ekstrem kepada aparat.

Publik menunggu penjelasan resmi dari kepolisian mengenai duduk perkara sebenarnya, termasuk apakah benar ada tudingan penghinaan yang memicu aksi nekat tersebut