3 Rekomendasi Soto Legend di Purbalingga yang Otentik dan Wajib Dicoba Pecinta Kuliner Tradisional

Soto Sarwin di Purbalingga
Sumber :
  • Tangkapan Layar di RRIdotcodotid

Viva, Banyumas – Purbalingga dikenal bukan hanya karena wisata alamnya, tetapi juga karena kekayaan kuliner khasnya.

Penemuan Mayat di Sigaluh Banjarnegara, Diduga Sudah Meninggal 3 Hari

Selain es duren yang melegenda, ada satu sajian yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke kota ini: soto.

Menjadi bagian dari identitas kuliner Jawa Tengah, soto legend di Purbalingga punya ciri khas tersendiri yang sulit ditemukan di daerah lain.

Polresta Banyumas Patroli ke Beberapa Tempat Terkait Himbauan Berantas Premanisme

Berikut tiga rekomendasi soto legendaris di Purbalingga yang wajib Anda cicipi.

1. Soto Bu Misdar – Kelezatan Soto Bancar Sejak 1982

Samsung Galaxy S25 Edge: Spesifikasi dan Harga Lengkap Terbaru 2025

Soto Bu Misdar berada di Jalan Letnan Ahmadi, tepat di depan Kantor Pengadilan Negeri Purbalingga, dan telah berdiri sejak tahun 1982.

Warung ini terkenal dengan bumbu kacangnya yang ditumbuk kasar, memberikan tekstur unik dan rasa yang kaya.

Ketupat, taoge, wortel, bawang goreng, kerupuk berwarna-warni, dan banyak potongan daging sapi, ayam, atau jeroan di setiap semangkuk Soto Bancar Bu Misdar.

Warung ini hanya memiliki satu lokasi dan tidak membuka cabang, menjadikan cita rasanya tetap otentik. Tambah tahu goreng, bakwan, dan mendoan hangat ke makanan Anda.

2. Soto Sarwin – Ikonik Sejak Era 1960-an

Soto Sarwin berlokasi di Jalan Raya Bojanegara, Kecamatan Padamara, hanya 100 meter dari perempatan Karangsentul.

Berdiri sejak 1960, warung ini dulunya adalah soto keliling sebelum akhirnya menetap di lokasi tetap. Selain soto ayam, pengunjung bisa memilih soto sapi, soto babat, atau campuran.

Sajian ini semakin nikmat dengan minuman khas seperti es jeruk segar dan teh hangat. Area parkirnya luas dan nyaman untuk pengunjung dari luar kota.

3. Soto So –  Rasa Unik dari Daun Melinjo yang Otentik

Bagi pecinta rasa khas, Soto So bisa menjadi pilihan yang tak biasa. Soto ini menggabungkan rasa gurih dan segar dengan daun melinjo (so).

Disajikan dalam mangkuk terpisah, daun melinjo bisa ditambahkan sesuai selera. Pertama kali dirintis oleh Slamet tahun 1974 di depan Kantor Kelurahan Bojong.

Soto So kini tetap eksis meskipun berpindah ke rumah pribadi Slamet. Keunikan rasa membuatnya tetap diburu penggemar kuliner hingga kini.

Selama bertahun-tahun, tiga warung soto ini telah menjadi bagian penting dari sejarah kuliner Purbalingga.

Jika Anda sedang berwisata atau sekadar melewati kota ini, sempatkan mampir dan rasakan sensasi cita rasa soto tradisional yang otentik dan penuh kenangan. Selamat mencoba!