Awal Mula Kasus 7 Pemain Naturalisasi Malaysia yang Bikin FIFA Murka dan Jatuhkan Sanksi ke FAM
- instagram@famalaysia
Awal mula kasus 7 pemain naturalisasi Malaysia berujung sanksi FIFA. FAM didenda Rp7,3 miliar, pemain diskors 12 bulan, dan reputasi sepakbola Malaysia terancam
Viva, Banyumas - Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) tengah menjadi sorotan setelah FIFA menjatuhkan sanksi berat berupa denda hingga Rp7,3 miliar. Hukuman ini berawal dari kasus pemalsuan dokumen naturalisasi tujuh pemain asing yang membela Timnas Malaysia. Skandal ini mencoreng nama baik sepakbola negeri jiran sekaligus menimbulkan tanda tanya besar soal integritas kompetisi internasional.
Menurut laporan resmi FIFA, FAM diketahui mengirimkan dokumen yang tidak sah saat mengajukan verifikasi kelayakan sejumlah pemain naturalisasi. Langkah tersebut dilakukan agar pemain asing bisa memperkuat Timnas Malaysia pada ajang internasional, termasuk Kualifikasi Piala Asia AFC 2027.
Kasus ini mencuat setelah laga Malaysia kontra Vietnam pada 10 Juni 2025. Saat itu, ada dugaan manipulasi dokumen terhadap beberapa pemain asing yang tiba-tiba bisa tampil memperkuat skuad Harimau Malaya.
FIFA kemudian melakukan penyelidikan mendalam hingga akhirnya menemukan bukti kuat terkait pelanggaran Pasal 22 Kode Disiplin FIFA.
Tujuh pemain yang terseret kasus ini bukanlah nama sembarangan. Mereka adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Javier Machuca, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
Ketujuhnya kini dihukum larangan bermain selama 12 bulan penuh, serta diwajibkan membayar denda masing-masing Rp48 juta.
Presiden FAM, Datuk Wira Mohd Yusoff Haji Mahadi, menyatakan bahwa pihaknya menerima keputusan FIFA namun menegaskan proses naturalisasi dilakukan secara transparan. Ia menambahkan, FAM akan mengajukan banding melalui jalur hukum agar kepentingan para pemain tetap terlindungi.
Meski demikian, hukuman ini menjadi pukulan telak bagi sepakbola Malaysia. Selain merusak reputasi federasi, Timnas Malaysia juga berisiko kehilangan sejumlah pemain kunci dalam ajang internasional. Jika banding tidak berhasil, masa depan karier internasional para pemain naturalisasi tersebut bisa berakhir lebih cepat.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bahwa sepakbola modern menuntut profesionalisme dan kepatuhan terhadap regulasi internasional. FIFA telah menegaskan komitmennya menjaga integritas kompetisi, sehingga segala bentuk manipulasi atau pemalsuan tidak akan ditoleransi.
Dengan sanksi ini, masa depan Timnas Malaysia tengah berada di ujung tanduk. FAM kini dituntut membenahi sistem administrasi sekaligus mengembalikan kepercayaan publik agar sepakbola negeri jiran bisa bangkit dari skandal yang memalukan ini