Respon PSSI Usai FIFA menjatuhkan sanksi berat ke FAM Malaysia dan 7 pemain naturalisasi

Exco PSSI Arya Sinulingga
Sumber :
  • tvonenews.com - Ilham Giovani

VIVA, Banyumas – Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tengah menjadi sorotan besar usai FIFA resmi menjatuhkan sanksi berat kepada mereka beserta tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia.

Media Vietnam Ungkap Potensi Hukuman Berat untuk FAM Malaysia Usai Skandal Naturalisasi Pemain Internasional

Keputusan ini diumumkan pada Jumat (26/9/2025) dan langsung menimbulkan reaksi dari berbagai pihak, termasuk PSSI.

Dalam rilis resminya, FIFA menyatakan bahwa FAM dan tujuh pemain naturalisasi Harimau Malaya terbukti melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA tentang pemalsuan dokumen. Pemain yang dimaksud adalah:

  1. Gabriel Felipe Arrocha
  2. Facundo Tomás Garcés
  3. Rodrigo Julián Holgado
  4. Imanol Javier Machuca
  5. João Vitor Brandão Figueiredo
  6. Jon Irazábal Iraurgui
  7. Hector Alejandro Hevel Serrano
5 Fakta Panas Kasus Pemain Naturalisasi Malaysia yang Disanksi FIFA

 

Ketujuh pemain ini diketahui tampil membela Malaysia saat menghadapi Vietnam di babak ketiga Kualifikasi Piala Asia AFC 2027 pada 10 Juni 2025.

Skandal Naturalisasi Malaysia, PSSI Ungkap Perbedaan Proses di Indonesia

Atas pelanggaran tersebut, FIFA menjatuhkan hukuman berupa denda CHF 350.000 atau setara Rp73 miliar kepada FAM Malaysia.

Sementara masing-masing pemain didenda CHF 2.000 (sekitar Rp41 juta) dan dijatuhi larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan sejak keputusan berlaku.

Lebih jauh, FIFA juga menyerahkan kasus kelayakan pemain naturalisasi Malaysia ini ke Pengadilan Sepak Bola FIFA, dengan memberikan tenggat waktu sepuluh hari bagi FAM dan para pemain untuk mengajukan banding.

Merespons kabar tersebut, anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, memberikan tanggapan melalui unggahan media sosial.

Ia membagikan tangkapan layar berita terkait sanksi FIFA kepada FAM Malaysia, seraya menegaskan bahwa proses naturalisasi pemain di Indonesia tidaklah mudah.

Tidak mudah melakukan naturalisasikrn kita sering kerja satsET akhirnya dikira semua gampang. Ada yg butuh waktu bertahun-tahun hanya untuk 1 pemain, bahkan ada yg tdk bisa melakukannya walau punya kesempatan, karena memang bukan seperti membalikkan telapak tangan. Yuk kita kerja lagi untuk Indonesia,” tulis Arya Sinulingga dikutip dari tvOneNews, Sabtu (27/9/2025).

Pernyataan Arya menegaskan bahwa naturalisasi bukan sekadar prosedur administratif, melainkan proses panjang yang harus memenuhi aspek hukum, regulasi FIFA, hingga komitmen dari pemain yang bersangkutan.