Diambang Pemecatan? Manchester United Harus Bayar Rp240 Miliar Jika Putus Kontrak Ruben Amorim!
- Dok. transfermarkt
VIVA, Banyumas – Manchester United menghadapi tantangan besar di musim ini dengan performa yang jauh dari harapan.
Di bawah asuhan Ruben Amorim, tim berjuluk Setan Merah ini justru mengalami penurunan performa yang lebih buruk dibandingkan era Erik ten Hag.
Dengan hanya empat kemenangan dalam 15 pertandingan Premier League pertama di bawah Amorim, tekanan untuk mengubah situasi semakin meningkat.
Dilansir dari Football365, menurut laporan dari The Sun, jika Manchester United memutuskan untuk memecat Amorim sebelum kontraknya berakhir, mereka harus menyiapkan biaya yang tidak sedikit.
Pelatih asal Portugal itu dikabarkan memiliki klausul dalam kontraknya yang mengharuskan klub membayar sisa gaji selama 2,5 tahun jika ia diberhentikan.
Dengan gaji tahunan mencapai £6 juta, United diperkirakan harus merogoh kocek sebesar £12 juta atau sekitar Rp240 Miliar untuk melepas Amorim.
Kondisi Manchester United saat ini cukup mengkhawatirkan. Tim yang seharusnya bersaing di papan atas justru terdampar di posisi ke-15 klasemen Premier League, lebih dekat ke zona degradasi dibandingkan ke zona empat besar.
Meski demikian, laporan luas menyebutkan bahwa Amorim kemungkinan besar akan tetap berada di posisinya hingga akhir musim, kecuali jika situasi semakin memburuk.
Sementara itu, Sir Jim Ratcliffe sebagai pemilik saham sebagian United belum menunjukkan tanda-tanda ingin menggantikan Amorim dalam waktu dekat.
Namun, jika hasil buruk terus berlanjut, keputusan sulit mungkin harus diambil.
Dengan United saat ini dijuluki sebagai salah satu tim terburuk dalam sejarah klub, perubahan tampaknya menjadi opsi yang tak terhindarkan.
Dalam laga terakhir, Manchester United berhasil bangkit dari ketertinggalan dua gol untuk mengamankan hasil imbang 2-2.
Namun, performa mereka masih jauh dari kata memuaskan. Dalam konferensi pers, Amorim mengakui bahwa timnya mengalami kekurangan intensitas dalam permainan.
“Sulit, sulit ketika kita melihat pertandingan. Saya tahu, Anda tahu, dan bahkan para pemain tahu bahwa kami memiliki kurangnya intensitas,” ujarnya dilansir dari laman football365 pada Rabu (26/2/2025).
Amorim juga menegaskan bahwa ia tidak merasa tertekan meskipun banyak kritik yang ditujukan padanya.
“Saya tidak merasakan tekanan, saya tidak merasakannya. Seperti lagi, para pendukungnya luar biasa. Saya tidak merasakannya,” tambahnya.
Pelatih asal Portugal itu tetap optimis bahwa timnya bisa bangkit dan menciptakan cerita baru di setiap pertandingan yang akan datang.