Naturalisasi Mauro Zijlstra Picu Kecurigaan Vietnam: Ancaman Ganda di Senior dan U23
- instagram @maurozijlstra
Viva, Banyumas - Kedatangan Mauro Zijlstra ke Indonesia dalam rangka proses naturalisasi jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 memicu berbagai spekulasi. Salah satunya datang dari media Vietnam, Soha.vn, yang secara terbuka menyatakan kecurigaan bahwa Zijlstra tidak hanya disiapkan untuk tim senior, tetapi juga Timnas U23 Indonesia.
Awalnya, dugaan media Vietnam muncul setelah muncul kabar bahwa Ole Romeny, striker andalan Timnas Indonesia, mengalami cedera serius.
Sebagai penyerang utama yang telah menjadi motor serangan di bawah pelatih Patrick Kluivert, absennya Romeny tentu menjadi pukulan berat bagi skuad Garuda. Situasi inilah yang memunculkan dugaan bahwa naturalisasi Mauro Zijlstra adalah langkah darurat PSSI untuk menambal kekosongan lini depan.
Namun, media Vietnam Soha menilai kehadiran pemain muda berusia 19 tahun ini lebih dari sekadar solusi jangka pendek.
Media Vietnam dalam artikelnya menyebut bahwa Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan naturalisasi Zijlstra bukan semata-mata karena cedera Romeny. Zijlstra, menurut mereka, berpotensi menjadi amunisi ganda: mengisi posisi striker di tim senior dan menjadi tumpuan Timnas U23 Indonesia di dua ajang penting—Kualifikasi Piala Asia U23 2025 dan SEA Games 2025.
Hal ini cukup beralasan, mengingat performa lini depan Timnas U23 Indonesia saat ini masih dianggap kurang tajam.
Dalam empat pertandingan terakhir di Piala AFF U23 2025, Indonesia hanya mampu mencetak satu gol dari permainan terbuka, sedangkan satu gol lainnya berasal dari bunuh diri pemain lawan. Dengan potensi besar yang dimiliki Zijlstra, kehadirannya dinilai akan meningkatkan kualitas serangan Timnas U23, yang saat ini dilatih oleh Gerald Vanenburg.
Vietnam Merasa Terancam?
Kecurigaan yang diungkap media Vietnam tidak lepas dari persaingan ketat kawasan Asia Tenggara, terutama antara Indonesia dan Vietnam.
Mereka menyadari bahwa tambahan pemain seperti Zijlstra dapat mengubah peta persaingan, terlebih jika pemain ini mampu beradaptasi cepat dan menunjukkan kualitasnya di dua level timnas sekaligus