Kontras di Piala Dunia 2026: Timnas Iran Boleh Masuk AS, Suporternya Ditolak Trump!
- instagram @teammellifootball
Viva, Banyumas - Keputusan kontroversial datang menjelang Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat. Meskipun Presiden Donald Trump baru saja menandatangani perintah eksekutif yang memperketat larangan perjalanan dari 12 negara, termasuk Iran, pemerintah AS memastikan bahwa pemain, pelatih, dan staf pendukung Timnas Iran tetap akan diizinkan masuk ke negara tersebut untuk mengikuti turnamen.
Melalui pengecualian khusus dalam kebijakan larangan tersebut, para atlet dan pelatih dari negara-negara terdampak masih dapat memasuki Amerika Serikat selama keperluan mereka berkaitan dengan acara olahraga berskala internasional seperti Piala Dunia dan Olimpiade.
Keputusan ini dinilai sebagai langkah kompromi antara kepentingan keamanan nasional dan semangat sportivitas global. Dikutip dari laman The New Arab, Namun, hal berbeda justru berlaku bagi ribuan pendukung Timnas Iran.
Warga Iran biasa tidak termasuk dalam pengecualian tersebut, sehingga mereka tetap dilarang memasuki wilayah Amerika Serikat selama kebijakan larangan perjalanan ini masih berlaku.
Artinya, suporter setia Iran harus menerima kenyataan pahit: mereka tidak dapat hadir langsung mendukung “Team Melli” di stadion-stadion Piala Dunia 2026.
Bagi banyak warga Iran, kesempatan menyaksikan tim nasional bermain di panggung dunia adalah impian yang jarang terjadi, terlebih karena jarak dan situasi geopolitik. Namun, realita politik membuat impian itu harus pupus.
Keputusan ini menuai pro dan kontra, baik di dalam negeri Iran maupun di komunitas internasional, terutama karena dianggap menodai semangat inklusivitas yang selama ini diusung oleh FIFA dan Piala Dunia.
Pakar kebijakan internasional menilai keputusan ini dapat memperkeruh hubungan diplomatik antara kedua negara.
Meski demikian, FIFA belum memberikan tanggapan resmi terkait keterbatasan akses suporter asal Iran dalam menyaksikan timnya berlaga.
Piala Dunia 2026 seharusnya menjadi pesta sepak bola yang menyatukan bangsa-bangsa, namun realitas politik kembali menunjukkan bahwa olahraga tidak pernah sepenuhnya bebas dari pengaruh kebijakan global.
Meski Timnas Iran akan tetap tampil, ketidakhadiran suporternya di stadion akan menjadi kehilangan besar dalam atmosfer pertandingan