AFC Dituding Tak Adil, Media Arab Ungkap Alasan Qatar dan Arab Saudi Jadi Tuan Rumah
- instagram @afcasiancup
Viva, Banyumas - Penetapan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 oleh AFC dianggap tak adil oleh banyak pihak. Sejumlah negara mempertanyakan dasar keputusan tersebut karena sebelumnya beredar kabar bahwa AFC akan memilih tuan rumah berdasarkan jumlah poin tertinggi.
Namun, media Arab menegaskan bahwa klaim itu hanyalah sebuah saran yang tidak pernah menjadi keputusan resmi. Salah satu media Arab, melalui akun @football_li5, memberikan alasan bahwa keputusan menunjuk Qatar dan Arab Saudi sudah melalui persetujuan Komite Kompetisi dan Eksekutif AFC.
Kritik atas keputusan ini muncul karena dianggap tak adil, sebab negara-negara seperti Irak dan UEA yang memiliki poin lebih tinggi justru tidak terpilih sebagai tuan rumah.
Meski kontroversi terus bergulir, AFC tetap pada keputusannya, yang oleh sebagian pihak dinilai sarat kepentingan.
Media Arab berpendapat bahwa infrastruktur kelas dunia milik Qatar dan Arab Saudi menjadi alasan utama keduanya layak menjadi tuan rumah. Kendati demikian, perdebatan soal keadilan dan transparansi keputusan ini terus menjadi sorotan di kalangan pecinta sepak bola Asia.
Sebelumnya, banyak yang mengira bahwa tim dengan raihan poin terbanyak pada babak ketiga, seperti Irak dan Uni Emirat Arab, akan mendapat kehormatan menjadi tuan rumah.
Irak dan UEA sama-sama mengantongi 15 poin, sementara Arab Saudi dan Qatar hanya mengumpulkan 13 poin, dan Timnas Indonesia berada di bawahnya dengan 12 poin. Namun, keputusan final AFC menetapkan dua negara Teluk itu sebagai tuan rumah, dan hal ini sontak menuai protes dari sejumlah negara peserta.