Media Cina Cemas! Strategi King Indo di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Bisa Gagalkan Asa Timnas China
- Dok. PSSI
VIVA, Banyumas – Dalam dunia sepak bola, gebrakan Timnas Indonesia terus menjadi sorotan internasional. Baru-baru ini, kejutan dari "King Indo" mengguncang dunia, dengan media Cina menyoroti langkah ambisius yang diambil Indonesia dalam persiapan menghadapi lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Perhatian ini tak lepas dari langkah strategis yang diambil oleh PSSI dalam memperkuat skuad Garuda.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tengah menggenjot proses naturalisasi tiga pemain, yakni Emil Audero, Muladi, serta James dan Jo Pelupesi.
Langkah ini diambil untuk menambah kekuatan Timnas Indonesia dalam pertandingan krusial melawan Australia pada 20 Maret dan Bahrain pada 25 Maret 2025.
Dengan persaingan yang semakin ketat di Grup C, tambahan amunisi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam mewujudkan impian Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026.
Langkah cepat yang diambil Ketua PSSI, Erick Thohir, menarik perhatian media luar negeri, termasuk Sohu dari Cina.
Media tersebut menyoroti strategi Timnas Indonesia dalam memperkuat skuadnya dengan pemain-pemain naturalisasi.
Mereka menyebut bahwa keputusan ini membawa kabar baik dan buruk sekaligus bagi pesaing Indonesia di Grup C.
Kabar baiknya, naturalisasi Jayo Ridwardmantan pemain Ajax dan Crystal Palace tidak dilanjutkan oleh PSSI, sehingga ia tidak akan memperkuat Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, kabar buruknya, Indonesia tetap mendapat tambahan kekuatan dengan pemain-pemain lain yang sudah masuk dalam proses naturalisasi.
Sohu juga melaporkan bahwa penundaan naturalisasi Jayo Ridward terjadi karena kendala administrasi dengan FIFA.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menjelaskan bahwa berdasarkan aturan FIFA 2024, seorang pemain yang pernah bermain di laga resmi untuk negara lain harus memenuhi syarat tertentu sebelum bisa membela Timnas Indonesia.
Oleh karena itu, PSSI memutuskan untuk memprioritaskan naturalisasi pemain lain yang prosesnya lebih cepat dan tidak menemui hambatan hukum.
Tidak hanya Cina yang mewaspadai gebrakan Timnas Indonesia.
Bahrain juga menyoroti perkembangan skuad Garuda, terutama setelah mengalami kesulitan ketika bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Pelatih Bahrain, Dragan Talajic, mengakui bahwa timnya sempat mengalami tekanan mental saat menghadapi Indonesia, tetapi kini mereka merasa lebih percaya diri.
"Secara mental, kami tidak kuat pada awalnya, tapi sekarang kami lebih percaya diri," ujar Talajic, dikutip dari kanal YouTube Star Football.
Dengan persaingan yang semakin ketat di Grup C, setiap keputusan strategis yang diambil Timnas Indonesia akan sangat menentukan langkah mereka menuju Piala Dunia 2026.
Publik sepak bola Tanah Air menaruh harapan besar pada skuad Garuda untuk tampil maksimal dalam laga krusial melawan Australia dan Bahrain.
Kombinasi pemain lokal dan naturalisasi diharapkan mampu memberikan kekuatan tambahan bagi Indonesia, membawa mereka semakin dekat ke panggung sepak bola dunia