Miris! Suzuki Avenis Resmi "Disuntik Mati" di Indonesia! Ini Alasan Kenapa Motor Ini Gagal Total di Pasaran!
- YouTube/MOTO Z
VIVA, Banyumas – Kabar kurang mengenakkan datang dari dunia otomotif roda dua di Tanah Air. Setelah melalui perjalanan yang cukup terjal, Suzuki Avenis 125 akhirnya resmi "disuntik mati" alias tidak lagi dipasarkan di Indonesia per Juni 2025.
Keputusan ini, sejujurnya, bukanlah hal yang mengejutkan bagi banyak pihak, mengingat respons pasar terhadap skuter matik impor ini sejak awal kemunculannya.
Sejak pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 2022 dalam status CBU (Completely Built Up) dari India, Suzuki Avenis 125 sudah menuai banyak kritik, terutama dari segi desain.
Bentuknya yang dianggap "absurd" dan tidak sesuai dengan selera para bikers Indonesia menjadi bumerang bagi Suzuki.
Penampilan depan yang disamakan dengan "Donkey" dan ukuran ban belakang yang "imut" membuat motor ini terlihat aneh dan kurang menarik di mata calon konsumen.
Harga Kurang Kompetitif dengan Spesifikasi Biasa Saja
Selain masalah desain, banderol harga Avenis 125 yang mencapai puluhan juta rupiah juga menjadi batu sandungan besar.
Dengan mesin 125 cc berpendingin udara yang tidak terlalu istimewa, harga tersebut terasa sangat mahal jika dibandingkan dengan kompetitor di segmen yang sama.
Tidak ada fitur atau keunggulan menonjol yang mampu memikat hati konsumen Indonesia untuk melirik Avenis 125.
Hasilnya, seperti yang sudah diperkirakan, motor ini tidak laku di pasaran. Buktinya, di tahun pertamanya saja, Suzuki langsung memberikan diskon besar-besaran, menurunkan harganya dari sekitar Rp30 jutaan menjadi Rp22 jutaan.
Namun, langkah ini pun tak cukup untuk mendongkrak penjualan.
Kalah Saing dan Fokus pada Produk Menjanjikan
Tahun demi tahun berlalu, Suzuki Indonesia tetap berusaha mempertahankan Avenis 125, berharap akan ada keajaiban.
Namun, minat konsumen justru semakin merosot. Penjualan Avenis 125 bahkan jauh tertinggal dibandingkan dengan model yang datang belakangan seperti Burgman Street EX.
Situasi ini membuat Suzuki Indonesia tak punya banyak pilihan selain menghentikan penjualan Avenis 125.
Keputusan ini diambil agar Suzuki dapat lebih fokus pada produk-produk lain yang dinilai lebih menjanjikan dan sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia.
Sebagai motor CBU, Avenis 125 memang wajar memiliki harga lebih tinggi.
Namun, seharusnya harga tersebut diimbangi dengan keistimewaan yang tidak dimiliki motor lokal, seperti desain yang lebih menarik, fitur eksklusif, spesifikasi yang lebih baik, atau mesin yang lebih bertenaga