Fakta Mengejutkan! Suzuki Memakai Material Premium, Tapi Kenapa Kalah Saing di Pasar?
- Tangkapan Layar YouTube/FUSE BOX MOTO
VIVA, Banyumas – Dalam dunia otomotif, Suzuki kerap dianggap sebagai merek yang mengedepankan daya tahan dan kualitas material.
Namun, apakah benar Suzuki lebih superior dibanding merek lain seperti Honda dan Yamaha? Mari kita bahas lebih dalam.
Salah satu keunggulan utama motor Suzuki adalah penggunaan teknologi Suzuki Composite Electrochemical Material (SCEM) pada silindernya.
Dilansir dari kanal YouTube FUSE BOX MOTO, SCEM adalah teknologi pelapisan nikel pada silinder aluminium yang mengandung sekitar 14% silikon karbida dan nikel, sehingga meningkatkan daya tahan dan efisiensi perpindahan panas.
Dengan teknologi ini, mesin Suzuki diklaim lebih awet dan tahan lama dibanding kompetitor.
Sebagai perbandingan, Yamaha menggunakan teknologi Diasil, yang mengandung 20% silikon dengan keunggulan daya hantar panas yang cukup baik.
Namun, Diasil tetap kalah dalam hal perpindahan panas dan koefisien gesekan dibandingkan SCEM.
Diasil memiliki harga produksi lebih murah, tetapi kekurangannya adalah konsumsi oli yang lebih tinggi karena perpindahan panas yang tidak seefisien SCEM.
Dari segi ketahanan, SCEM memang lebih unggul, namun memiliki kelemahan yaitu biaya produksi yang lebih mahal.
Selain itu, kandungan belerang dalam bahan bakar berkualitas rendah dapat merusak lapisan SCEM, yang membuat perawatan menjadi lebih kompleks dibandingkan Diasil.
Kualitas Material Suzuki Lebih Baik?
Selain keunggulan mesin, Suzuki juga dikenal menggunakan material bodi yang lebih kokoh dibanding kompetitornya.
Beberapa pengamat otomotif menilai bahwa material yang digunakan Suzuki lebih kuat dan tidak mudah getas seperti pada beberapa produk Honda dan Yamaha.
Namun, ini bukan berarti Suzuki sepenuhnya tanpa kelemahan.
Contoh kasus seperti Suzuki Smash menunjukkan bahwa meskipun material bodinya lebih kuat, tetap ada beberapa bagian yang mengalami masalah seperti getaran berlebih dan penggunaan kabel ties untuk menopang bagian tertentu.
Ini menunjukkan bahwa meskipun Suzuki unggul dalam ketahanan material, desain dan perakitan tetap memiliki tantangan tersendiri.
Spare Part Suzuki: Mahal Tapi Awet?
Spare part Suzuki sering dianggap lebih mahal dibanding kompetitor, namun ini sebanding dengan kualitas yang ditawarkan.
Dalam kasus tertentu, vendor spare part menyebut bahwa hanya Suzuki yang berani mempertahankan standar kualitas tinggi dalam proses produksi.
Misalnya, kruk as Shogun dari vendor dihargai sekitar Rp850.000, sedangkan setelah mendapat label Suzuki Genuine Parts (SGP) naik menjadi sekitar Rp900.000.
Sebagai perbandingan, kruk as Supra 125 dari vendor hanya sekitar Rp250.000, tetapi setelah mendapat label Honda Genuine Part (HGP) harganya naik hampir dua kali lipat menjadi Rp480.000.
Selain itu, masalah pada produk kompetitor seperti Yamaha Mio yang sering berdecit menjadi bukti bahwa kualitas material Suzuki lebih unggul.
Jika part CVT Mio diganti dengan yang berasal dari Thailand, banyak masalah yang muncul di versi Indonesia langsung hilang.
Hal ini juga terjadi pada Honda, di mana part yang diimpor dari Thailand memiliki kualitas lebih baik dibanding produksi lokal.
Mengapa Suzuki Kalah Saing?
Jika Suzuki memiliki kualitas superior, mengapa mereka kalah bersaing di pasar Indonesia?
Salah satu penyebabnya adalah praktik kartel antara Honda dan Yamaha, yang membuat Suzuki kesulitan mendapatkan pangsa pasar.
Pada tahun 2017, Suzuki bahkan harus merombak struktur internalnya dan memutuskan untuk fokus menghadirkan produk dari India.
Namun, hal ini justru membuat posisinya semakin tertinggal dalam persaingan.
Selain itu, Suzuki juga tertinggal dalam inovasi teknologi dan desain. Misalnya, Suzuki Satria F masih mempertahankan desain yang hampir sama sejak pertama kali dirilis.
Hal ini berbeda dengan Honda dan Yamaha yang selalu menghadirkan inovasi baru dan melakukan branding secara agresif.
Bahkan di ajang balap dunia seperti MotoGP, Suzuki memilih mundur karena dinilai tidak menguntungkan.
Suzuki juga jarang melakukan iklan atau kampanye branding besar-besaran seperti yang dilakukan kompetitor, sehingga sulit bersaing dalam hal citra merek.
Secara teknis, Suzuki memang memiliki keunggulan dalam kualitas material dan ketahanan mesin, tetapi tertinggal dalam hal inovasi dan strategi pemasaran.
Jika Anda mencari motor dengan kualitas terbaik dan tahan lama, Suzuki masih menjadi pilihan yang unggul.
Namun, jika Anda mengutamakan efisiensi bahan bakar dan fitur terbaru, mungkin Honda atau Yamaha bisa menjadi alternatif yang lebih sesuai