Kasus Mengerikan di Kemangkon Purbalingga, Remaja 19 Tahun Diduga ODGJ Bunuh Ayah Kandung Dengan Batang Kayu
- Tiktok @resfadii
Remaja 19 tahun di Desa Majatengah, Purbalingga, diduga gangguan jiwa, tega membunuh ayah kandungnya. Polisi selidiki kasus, warga syok dengan tragedi ini
Viva, Banyumas - Warga Desa Majatengah, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, dikejutkan dengan peristiwa tragis. Seorang remaja berinisial K (19) diduga tega menghabisi nyawa ayah kandungnya, AP (47), pada Minggu (21/9/2025) sore.
Kasus ini sontak menjadi perhatian publik karena faktor penyebabnya diduga terkait kondisi kejiwaan pelaku. Kapolsek Kemangkon, Iptu Heri Iskandar, membenarkan peristiwa tersebut saat dikonfirmasi. Menurutnya, kejadian berlangsung di rumah korban, RT 11 RW 4 Desa Majatengah, sekitar pukul 16.30 WIB.
Korban ditemukan meninggal dunia akibat luka serius di kepala setelah dipukul dengan batang kayu. Dikutip dari akun Instagram @infopurbalingga.id, Kapolsek membenarkan, peristiwa itu terjadi di rumah korban. Saat ini pelaku sudah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan di Mapolres Purbalingga.
Berdasarkan keterangan, K memang diketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Remaja ini masih menjalani pengobatan rutin di salah satu rumah sakit di Purbalingga. Bahkan, pekan depan dijadwalkan kembali menjalani pemeriksaan medis. Informasi dari warga menyebutkan bahwa pelaku sering mengamuk tanpa sebab jelas.
Diduga, saat kejadian, emosi pelaku kembali tidak terkendali hingga berujung pada tindak kekerasan fatal terhadap ayahnya sendiri. Hingga berita ini diturunkan, Tim Inafis Polres Purbalingga masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sejumlah saksi dimintai keterangan untuk memperjelas kronologi.
Rumah korban juga telah dipasangi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto guna diautopsi. Hasil autopsi diharapkan dapat memperkuat bukti penyebab kematian.
Kasus ini menggemparkan warga sekitar. Banyak yang tidak menyangka peristiwa memilukan tersebut terjadi di lingkungannya. Beberapa tetangga mengaku kerap melihat korban berusaha sabar menghadapi perilaku anaknya yang tidak stabil. Warga sebenarnya tahu kondisi pelaku yang sering kambuh.
Tapi tidak ada yang menduga akan sampai seburuk ini. Peristiwa ini membuka kembali perhatian pada pentingnya penanganan gangguan kejiwaan.
Banyak pihak menilai keluarga dengan anggota yang memiliki riwayat gangguan mental memerlukan pendampingan intensif agar kejadian tragis bisa dihindari. Polisi masih mendalami kasus ini untuk memastikan apakah tindakan pelaku murni akibat gangguan jiwa atau ada faktor lain yang melatarbelakanginya