160 Gbps! Satelit Nusantara 5 Resmi Meluncur, Buka Era Internet Cepat Indonesia hingga Pelosok Negeri

Peluncuran Satelit Nusantara 5 dari Cape Canaveral
Sumber :
  • Youtube Kemkomdigi

Satelit Nusantara 5 resmi meluncur dari AS dengan kapasitas 160 Gbps, siap membawa internet cepat ke pelosok Indonesia dan menandai era baru pemerataan konektivitas digital nasional

Dulu Terima Rp85 Juta, Kini Purbaya Yudhi Sadewa Syok Lihat Gaji Menteri Rp 18 Juta

Viva, Banyumas - Indonesia mencatat sejarah baru di dunia teknologi komunikasi dengan suksesnya peluncuran Satelit Nusantara 5 (N5) pada 10 September 2025. Satelit yang diluncurkan dari Cape Canaveral, Amerika Serikat, menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX ini menjadi simbol kemajuan bangsa dalam memperluas konektivitas digital hingga ke daerah paling terpencil.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa kehadiran N5 bukan hanya soal teknologi, melainkan tentang pemerataan kesempatan.

Masa Depan Jet Tempur Indonesia, Isu KF 21 Bisa Saingi F35 Amerika

“Satelit Nusantara Lima adalah jembatan yang menghubungkan Indonesia tanpa batas. Internet cepat bukan hanya soal teknologi, tapi soal kesempatan yang sama,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (12/9/2025) di Jakarta.

Menurut Meutya, N5 akan menghadirkan akses pendidikan yang setara bagi anak-anak di Maluku dan Papua, membuka layanan kesehatan jarak jauh untuk pasien di pulau-pulau kecil, serta memperkuat daya saing UMKM di era digital.

Pemain Abroad Timnas Indonesia Bersinar, Siapa Paling On Fire Pekan Ini

Peluncuran ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kemandirian dan kedaulatan teknologi. Dengan kapasitas transmisi mencapai 160 Gbps, N5 dinobatkan sebagai satelit komunikasi terbesar di Asia Tenggara.

Satelit ini akan menempati slot orbit strategis 113° Bujur Timur, atau dikenal sebagai golden spot, yang mencakup seluruh wilayah Indonesia, termasuk kawasan timur yang selama ini sulit dijangkau.

Selain memperluas jangkauan internet, N5 membuka peluang besar bagi pengembangan pendidikan jarak jauh, layanan kesehatan digital, hingga hiburan daring bagi masyarakat pelosok. Transformasi digital yang lebih merata diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi di seluruh daerah.

N5 dimiliki oleh PT Satelit Nusantara Lima (SNL), anak perusahaan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). Pembangunannya melibatkan kerja sama global dengan Boeing Satellite Systems, Hughes Network Systems, serta peluncuran melalui SpaceX.

Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Digital, memastikan registrasi orbit dan pengawasan agar kedaulatan nasional tetap terjaga. Peluncuran Nusantara 5 menjadi tonggak baru setelah era Palapa A1 (1976), Nusantara Satu (2019), dan SATRIA-1 (2023).

Kehadiran N5 mempertegas posisi Indonesia bukan sekadar konsumen, melainkan pengelola teknologi satelit yang menghadirkan manfaat langsung bagi rakyat. Dengan N5, Indonesia melangkah lebih jauh sebagai pusat konektivitas digital di Asia Pasifik.

Harapannya, seluruh lapisan masyarakat, dari perkotaan hingga pelosok, dapat menikmati akses internet yang cepat, stabil, dan merata