IHSG Melonjak, Sinyal The Fed Pangkas Suku Bunga September 2025 Jadi Pemicu
- viva.co.id
Potensi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ini memicu kenaikan harga obligasi dan emas, sekaligus melemahkan dolar AS.
Respons positif ini juga terlihat dari pergerakan bursa saham di berbagai belahan dunia. Pada Jumat (22/08), bursa saham Eropa seperti Euro Stoxx 50 (+0,48%), FTSE 100 (+0,13%), dan DAX (+0,29%) ditutup menguat.
Wall Street juga mengalami lonjakan, dengan Dow Jones (+1,89%), S&P 500 (+1,52%), dan Nasdaq Composite (+1,88%) semuanya ditutup positif.
Di awal pekan ini, bursa saham Asia juga menunjukkan performa impresif. Indeks Nikkei (+0,68%), Shanghai (+0,56%), Hang Seng (+1,28%), dan Strait Times (+0,07%) semua bergerak di zona hijau, mengikuti sentimen positif dari The Fed.
Faktor Pendorong Lain dan Prospek Ekonomi Domestik
Selain dari The Fed, pasar domestik juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor penting lainnya. Fokus pelaku pasar masih tertuju pada kelanjutan sinyal dovish dari The Fed, seiring dengan rilis data ekonomi AS seperti personal income, personal spending, dan Price Consumer Expenditure (PCE) Index.
Dari dalam negeri, berita positif datang dari kesepakatan antara pemerintah dan Komisi XI DPR RI terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026.