Alasan Bupati Banyumas Absen di Upacara HUT RI di Purwokerto, Ternyata Demi Hal Membanggakan

Bupati Banyumas dampingi penari di Istana Negara
Sumber :
  • Pemkab Banyumas

Viva, Banyumas -Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Alun-alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, berlangsung khidmat meski tanpa kehadiran Bupati Sadewo Tri Lastiono. Tugas sebagai inspektur upacara digantikan Wakil Bupati Dwi Asih Lintarti. Absennya Bupati pada momen penting ini sempat menimbulkan pertanyaan masyarakat.

Terungkap! KCP Bank Tewas Dibunuh dan Diculik Ternyata Alumni Unsoed Purwokerto

Namun, ternyata alasan kehadirannya di luar daerah justru menjadi kebanggaan besar bagi Banyumas. Dilansir dari Setda Banyumas, Wahyu Adhi Fibrianto dalam keterangan resminya, Bupati Sadewo diketahui tengah berada di Jakarta untuk menghadiri langsung upacara peringatan HUT RI di Istana Negara.

Ia mendampingi 50 penari Banyumas yang mendapat kehormatan tampil di hadapan Presiden, pejabat tinggi negara, serta tamu undangan dari berbagai kalangan. Penampilan tari kolosal ini menjadi sorotan karena Banyumas menjadi satu-satunya daerah dari Pulau Jawa yang dipercaya tampil pada momen kenegaraan bersejarah tersebut.

Ivar Jenner Buka Suara Usai Tak Dipanggil Timnas: Cedera Jadi Alasan Absen

Sebanyak 50 penari Banyumas yang berasal dari berbagai sanggar seni lokal tampil bersama 150 penari lain dari sejumlah daerah di Indonesia. Mereka berkolaborasi dalam sebuah pertunjukan kolosal berdurasi enam menit.

Penampilan ini menampilkan kekayaan budaya Nusantara dengan koreografi yang dipimpin maestro tari asal Banyumas, Rianto, yang dikenal luas melalui karya-karya tari Lengger Lanang.

Update: Peningkatan dan Pengaspalan Ulang di Jl. Raya Purwokerto-Purbalingga

Kehadiran Bupati di Istana Negara bukan sekadar menghadiri upacara, melainkan juga sebagai bentuk dukungan nyata terhadap seniman lokal yang berhasil membawa seni tradisi Banyumasan ke panggung nasional.

Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri, karena tidak semua daerah mendapat kesempatan untuk menampilkan identitas budayanya pada acara sebesar peringatan kemerdekaan di ibu kota negara. Di Purwokerto sendiri, meski Bupati tidak hadir, upacara tetap berlangsung khidmat dan tertib.

Seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), instansi pemerintah, hingga pelajar ikut serta dalam barisan upacara. Momen tersebut menjadi pengingat akan jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

Partisipasi para penari Banyumas di tingkat nasional diharapkan dapat membuka jalan bagi promosi budaya daerah yang lebih luas. Selain memperkuat identitas lokal, keikutsertaan mereka juga menjadi bukti bahwa seni tradisi masih memiliki tempat penting di era modern.

Banyumas berhasil menorehkan sejarah baru dengan menjadi wakil Jawa Tengah di Istana Negara pada peringatan kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.

Momentum ini membuktikan bahwa seni budaya tidak hanya menjadi warisan, tetapi juga jembatan untuk memperkuat persatuan bangsa.

Absennya Bupati Banyumas di Alun-alun Purwokerto justru menghadirkan cerita membanggakan, karena kehadirannya di Istana Negara membawa harum nama daerah sekaligus mengukuhkan eksistensi seni Banyumasan di kancah nasional