Proyek Rahasia USAF Terungkap:Jet Tempur F22 Akan Kendalikan Drone dari Tablet Strategi Gila AU AS

Ilustrasi F22 disiapkan untuk kendalikan drone tempur otonom
Sumber :
  • pexel @Waddle Aero

Viva, Banyumas - Amerika Serikat kembali mencuri perhatian dunia militer dengan terungkapnya proyek rahasia Angkatan Udara AS (USAF) yang bertujuan mengubah jet tempur F-22 Raptor menjadi komandan udara bagi armada drone tempur otonom. Teknologi revolusioner ini dikembangkan dalam payung program Collaborative Combat Aircraft (CCA), yang disebut-sebut sebagai masa depan peperangan udara modern.

TAK CUMA BELI RAFALE! Pilot TNI AU Kini Jadi Penguji Jet Tempur Masa Depan KF-21

Proyek ini dirancang untuk memungkinkan pilot F-22 mengendalikan beberapa drone tempur sekaligus dari dalam kokpit menggunakan tablet canggih. Sistem ini menggabungkan kecerdasan manusia dan kecerdasan buatan (AI) dalam misi tempur, membuka babak baru dalam strategi militer.

Sebagai tahap awal, USAF mengalokasikan lebih dari USD 15 juta untuk membeli 142 perangkat tablet dan sistem pendukung lainnya yang akan dipasang di jet F-22 aktif. Meskipun terdengar seperti perangkat komersial, tablet ini dirancang khusus untuk mengendalikan drone CCA generasi pertama, yang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan terkemuka General Atomics dan Anduril.

Indonesia Dikabarkan Akan Tambah 24 Jet Tempur Rafale dari Prancis, Total Jadi 60 unit! AS dan Negara Tetangga Panas?

Dilansir dari Viva Banyumas, Dua prototipe drone tempur yang telah dikembangkan diberi kode YFQ-42A dan YFQ-44A. Kedua drone ini akan memiliki kemampuan otonom dalam pengintaian, penyerangan presisi, dan pengambilan keputusan cepat di medan pertempuran.

Pada tahap awal (Increment 1), USAF berencana membeli 100–150 unit drone, dengan potensi ekspansi hingga 1.000 unit di fase berikutnya.

Tak Hanya F 16! Ini 7 Deretan Jet Tempur Canggih TNI AU yang Bikin Ngeri Tetangga

Tidak hanya itu, Lockheed Martin—produsen F-22 dan F-35—juga telah memamerkan sistem antarmuka layar sentuh yang memungkinkan pilot memberikan komando ke drone secara real-time dari kokpit.

Sistem ini dirancang untuk mengoptimalkan kecepatan dan efisiensi dalam operasi udara multi-platform. Meskipun menjanjikan, proyek ini menimbulkan tantangan teknis besar. Salah satunya adalah memastikan koordinasi aman antara jet berawak dan drone otonom, agar tidak terjadi tabrakan, salah target, atau malfungsi sistem.

Halaman Selanjutnya
img_title