Ini Isi Tas Arya Daru Diplomat Kemlu yang Tewas di Menteng Diungkap Polisi: Ada Surat Rawat Jalan
- pexel @Athena Sandrini
Viva, Banyumas - Kematian misterius seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berinisial Arya Daru (39) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih menyisakan banyak pertanyaan. Salah satu sorotan utama penyelidikan adalah isi tas yang dibawa ADP sebelum ditemukan tewas pada Selasa (8/7/2025).
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak mengungkapkan bahwa tas tersebut sempat dibawa korban ke rooftop gedung Kemlu pada malam sebelumnya, Senin (7/7/2025), pukul 21.43 hingga 23.09 WIB. Namun, tas itu tidak terlihat lagi saat ADP turun dari rooftop. “Ada laptop, ada pakaian, juga ada goodie bag.
Sebelum ke rooftop, korban sempat belanja di Grand Indonesia,” ujar Reonald kepada wartawan yang dikutip dari Viva.
Isi Tas yang Diungkap Polisi
Dari hasil pemeriksaan, isi tas tersebut terdiri dari beberapa item penting dan mencurigakan:
- Laptop pribadi dan dokumen kantor
- Pakaian baru hasil belanja di Grand Indonesia
- Nota pembelian Obat-obatan (termasuk obat sakit kepala dan lambung)
- Surat rawat jalan dari salah satu rumah sakit di Jakarta
Namun, Reonald enggan merinci lebih lanjut terkait jenis obat yang ditemukan, maupun isi surat rawat jalan tersebut, karena menyangkut privasi korban. Ia hanya menyebut surat itu bertanggal Juni 2025.
Hubungan Isi Tas dan Kronologi Kematian Polisi menduga isi tas bisa memberikan petunjuk penting dalam penyelidikan. Terutama karena ADP sempat berada di rooftop seorang diri selama lebih dari satu jam.
Setelah itu, ia kembali ke kamar indekosnya dan ditemukan tewas keesokan paginya, dalam kondisi mengenaskan: kepala dibungkus plastik putih dan dililit lakban kuning, tubuhnya diselimuti kain biru. Dari olah TKP, polisi juga menemukan beberapa barang bukti seperti gulungan lakban, kantong plastik, bantal, dompet, pakaian korban, serta obat-obatan.
Yang mengejutkan, sidik jari ADP ditemukan di lakban yang melilit kepalanya. Namun, penyidik masih menyelidiki apakah korban memasang lakban sendiri atau ada keterlibatan pihak lain.
Penyelidikan Masih Berjalan Hingga kini, motif dan penyebab kematian ADP belum dapat dipastikan. Polisi masih memeriksa rekaman CCTV, jejak digital, serta mengumpulkan keterangan dari rekan dan kerabat korban.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan pejabat diplomat dan unsur misteri yang cukup kuat. Dengan informasi terbaru ini, publik berharap penyelidikan segera menemukan titik terang atas tragedi memilukan yang menimpa diplomat muda tersebut