Panduan Memilih Sepatu Running yang Tepat: Faktor Penting dari Permukaan hingga Cushioning
- Pixabay
VIVA, Banyumas – Memilih sepatu running bukan sekadar soal merek atau warna. Sepatu yang tidak sesuai bisa menyebabkan ketidaknyamanan, cedera, hingga performa yang menurun. Berikut adalah enam aspek penting yang perlu dipertimbangkan saat memilih sepatu lari, khususnya dari segi jenis lintasan, ukuran kaki, cushioning, drop sepatu, berat, dan ketahanan.
1. Tipe Lari dan Permukaan Lintasan
Sepatu lari harus disesuaikan dengan medan yang akan dilalui. Untuk lari di jalanan aspal atau trotoar, sepatu road running yang ringan dan fleksibel dengan bantalan empuk adalah pilihan ideal. Sementara itu, pelari yang sering berlari di alam terbuka seperti hutan, pegunungan, atau jalur tanah berbatu sebaiknya memilih trail running shoes yang memiliki sol bergerigi, pelindung tambahan, serta bahan tahan air. Jika Anda lebih sering berlari di treadmill atau lintasan stadion, sepatu road running juga sudah mencukupi, asalkan tidak terlalu berat dan punya daya cengkram yang baik.
2. Ukuran dan Bentuk Kaki
Ukuran sepatu lari sedikit berbeda dengan sepatu casual. Saat mencoba sepatu, pastikan ada ruang sekitar satu sentimeter di depan jari kaki untuk mengantisipasi pembengkakan saat lari. Cobalah sepatu pada sore atau malam hari, karena ukuran kaki biasanya sedikit membesar setelah aktivitas seharian. Jika Anda memiliki kaki lebar atau sempit, carilah sepatu yang menawarkan variasi wide atau narrow fit. Gunakan juga kaus kaki olahraga saat mencoba sepatu agar ukuran lebih akurat.
3. Cushioning (Peredam Kejut)
Cushioning berperan penting dalam menyerap benturan dan menjaga kenyamanan saat lari. Jika Anda pelari pemula, memiliki berat badan lebih, atau sedang memulihkan diri dari cedera, sepatu dengan cushioning tebal bisa memberikan perlindungan tambahan. Sebaliknya, pelari yang lebih berpengalaman atau ingin mengejar kecepatan bisa memilih sepatu dengan cushioning yang lebih ringan dan responsif. Beberapa sepatu modern bahkan menggunakan teknologi busa super ringan yang mampu memberikan pantulan energi saat berlari.