Beban Karma Weton Pahing di Bulan Suro: Jangan Abaikan Tugas Spiritual Ini
- pexel @Julia M Cameron
Viva, Banyumas - Dalam tradisi Jawa kuno, Weton Pahing dikenal sebagai salah satu weton yang membawa energi spiritual sangat besar. Terutama jika kelahiran terjadi tepat pada bulan Suro, bulan paling sakral dalam penanggalan Jawa.
Bulan Suro diyakini sebagai masa di mana batas antara dunia nyata dan gaib menjadi sangat tipis. Di momen inilah, energi karma dan dosa leluhur sering muncul menuntut penebusan.
Orang yang lahir dengan Weton Pahing kerap disebut sebagai anak penebus. Mereka dipercaya memiliki takdir istimewa: menjadi perantara untuk menyerap sekaligus menyucikan dosa masa lalu keluarga.
Beban ini tidak ringan. Tanda-tanda karma leluhur yang aktif bisa muncul dalam banyak wujud, mulai dari mimpi buruk yang berulang, penyakit yang tidak terdeteksi medis, hingga kegagalan hidup yang sulit dijelaskan.
Menurut ajaran Kejawen yang dikutip dari laman Youtube @seputarweton, karma leluhur bukan sekadar mitos, melainkan energi yang diwariskan melalui darah dan garis keturunan.
Ketika seorang anak Weton Pahing lahir di bulan Suro, ia seolah menjadi “jembatan” bagi dosa lama yang belum tuntas. Oleh sebab itu, bulan Suro sering dimaknai sebagai gerbang penebusan karma.
Jika tugas spiritual ini diabaikan, risiko yang muncul bisa sangat berat: usaha tak pernah berhasil, rumah tangga retak, atau musibah yang datang bertubi-tubi. Namun, jalan penebusan selalu terbuka.