Beauty Influencer Pakistan Sana Yousaf tTewas Ditembak Usai Unggah Video Ultah Penolakan Berteman Berbuah Maut
- instagram @saanayousaf22
Viva, Banyumas - Tragedi memilukan terjadi di Islamabad saat seorang beauty influencer Pakistan, Sana Yousaf, tewas ditembak di rumahnya pada 2 Juni 2025. Kejadian ini terjadi tak lama setelah Sana mengunggah video ulang tahunnya yang ke-17, menarik perhatian banyak orang.
Pembunuhan Sana Yousaf diduga kuat dipicu oleh penolakan berulang kali terhadap pria yang ingin berteman dengannya. Meskipun usaha pria tersebut terus dilakukan, Sana tetap menolak, hingga akhirnya berujung pada aksi tragis yang merenggut nyawanya.
Kasus ini menunjukkan betapa berbahayanya konflik pribadi, terutama dalam dunia media sosial. Beauty influencer Pakistan Sana Yousaf yang baru saja unggah video ultah ke-17, harus menghadapi konsekuensi maut dari penolakan terhadap ajakan berteman, yang berakhir dengan dirinya tewas ditembak.
Kepolisian Islamabad segera menangkap tersangka utama, Umar Hayat, seorang pria berusia 22 tahun dari Faisalabad.
Dalam konferensi pers, Inspektur Jenderal Syed Ali Nasir Rizvi menjelaskan bahwa Umar terus menghubungi Sana dan ingin berteman, namun selalu ditolak olehnya.
“Pertama adalah penolakan melalui ponsel, kemudian penolakan secara fisik,” ujar Rizvi dikutip dari laman NDTV pada 5 Juni 2025.
Pada hari pembunuhan, Umar mencoba menemui Sana selama beberapa jam, namun gagal. Karena tidak mendapatkan respons, ia nekat menerobos masuk ke rumah korban dan menembaknya dari jarak dekat.
Dua peluru mengenai dada Sana, yang kemudian dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak terselamatkan.
Kejadian tragis ini terjadi di hadapan ibu dan bibinya, membuat suasana semakin pilu. Polisi juga menemukan bahwa setelah penembakan, Umar membawa ponsel Sana, kemungkinan untuk menghapus bukti komunikasi antara keduanya.
Namun, upaya tersebut gagal karena ponsel dan senjata yang digunakan berhasil disita oleh aparat. Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, mengonfirmasi bahwa tersangka mengakui perbuatannya.
Kasus ini sempat dispekulasikan sebagai pembunuhan terkait kasus “tidak terhormat” atau oleh kerabat korban, namun polisi memastikan ini adalah aksi pembunuhan berdasar penolakan pribadi, tanpa motif lain yang jelas.
Penyidikan pun dikategorikan sangat menantang karena tidak ada petunjuk lain yang mengarah ke motif berbeda.
Tragedi yang menimpa Sana Yousaf ini mengundang perhatian luas masyarakat dan menyoroti bahaya yang bisa timbul dari penolakan dalam hubungan sosial, terutama dalam dunia digital dan media sosial.
Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya keamanan bagi para influencer muda yang rentan terhadap ancaman serius dari orang tak dikenal