5 Manfaat Work Life Balance untuk Gen Z di Era Digital: Lebih Produktif dan Sehat
- Freepik
Viva, Banyumas – “Kerja keras banting tulang, tapi lupa hidup.” Kalimat ini bukan cuma sindiran, tapi kenyataan yang sering kejadian—terutama di generasi Gen Z yang baru masuk dunia kerja.
Di tengah hustle culture (keadaan bekerja terlalu keras), tuntutan produktivitas, dan notifikasi yang nggak ada habisnya, menjaga work life balance rasanya seperti mimpi aja.
Tapi sebenarnya, ini bukan soal malas kerja, melainkan tentang kerja dengan waras.
Menurut David J. Ballard, psikolog dari American Psychological Association, work life balance adalah kondisi saat seseorang bisa mengelola tuntutan pekerjaan dan kehidupan pribadi secara seimbang, tanpa mengorbankan kesehatan mental, fisik, dan hubungan sosialnya.
Nah, buat Gen Z yang sering juggling antara karier, passion, dan eksistensi digital, ini 5 manfaat work life balance yang sangat penting:
Burnout itu nyata dan makin banyak terjadi di usia 20-an. Keseimbangan kerja-hidup bikin kamu punya waktu untuk recharge, bukan terus-terusan dikuras sama deadline.