Jangan Sia-Siakan! Bonus Demografi 2045 Penentu Masa Depan Indonesia Emas

Kaum Muda Indonesia
Sumber :
  • Kemenpora

Viva, Banyumas – Tahukah kamu? Indonesia punya 'harta karun' yang bisa mengantarkan kita ke masa keemasan pada 2045. Namanya bonus demografi.

Cocoa Butter, Custom Cake Lezat dan Estetik di Purwokerto! Tersedia Dessert dan Hampers Juga Loh

Namun, ini bukan hadiah cuma-cuma. Kalau salah kelola, malah jadi bencana. Yuk, simak cara mengubah peluang ini menjadi tiket menuju Indonesia Emas!

1. Apa Itu Bonus Demografi? Modal Utama Indonesia Emas

Warunkoppai by Superman! Rekomendasi Tempat Nongki Sekaligus Makan Hemat di Purwokerto

Bonus demografi adalah kondisi ketika jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih dominan dibandingkan usia non-produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun).

Berdasarkan data Bappenas, diperkirakan bahwa pada rentang tahun 2030-2040 sekitar 70% penduduk Indonesia akan berada dalam kategori ini. Ini seperti punya "pasukan" besar yang siap membangun negara.

Yuk Cobain Kuliner Viral! Mie Yamien Tjap Abay di Purwokerto Dengan Topping Rica Bikin Nagih

Secara teori, periode ini merupakan peluang emas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan.Dengan lebih banyak orang bekerja, pendapatan negara bisa melesat.

Namun, ini hanya berlaku jika angkatan kerja tersebut terampil, sehat, dan punya lapangan kerja. Tanpa itu, bonus demografi cuma jadi beban.

2. Tantangan di Balik Peluang: Jangan Sampai Jadi Bumerang!

Bonus demografi ibarat pedang bermata dua. Bayangkan, jika jutaan anak muda menganggur karena kurang skill atau lapangan kerja sempit.

Alih-alih jadi mesin ekonomi, mereka malah jadi beban sosial. Data BPS (2023) menunjukkan, 8,4 juta pemuda Indonesia masih menganggur, dan 22% lulusan SMA/SMK belum terserap di dunia kerja.

Faktor lain yang perlu diwaspadai adalah stunting dan akses pendidikan yang tidak merata. Jika generasi produktif tumbuh dengan fisik lemah atau pendidikan rendah, produktivitas mereka tak akan maksimal.

Belum lagi ancaman teknologi yang menggantikan tenaga manusia. Ini semua bisa menggagalkan mimpi Indonesia Emas.

3. Langkah Nyata: Dari Pendidikan Hingga Investasi Teknologi

Untuk mengubah bonus demografi jadi berkah, Indonesia perlu roadmap jelas.

Pertama, revolusi pendidikan. Sekolah dan kampus harus fokus pada skill masa depan: digital, kritis thinking, dan kreativitas. Program Kartu Prakerja atau Kampus Merdeka bisa jadi pintu masuk.

Kedua, membuka lapangan kerja inovatif. Fokus utama seharusnya diberikan pada pengembangan UMKM berbasis teknologi, industri ramah lingkungan, serta sektor ekonomi kreatif.

Terakhir, kesehatan yang merata. Penurunan angka stunting dan akses layanan kesehatan terjangkau adalah kunci agar SDM Indonesia tak hanya banyak, tapi juga berkualitas.

Alhasil, bonus demografi bukanlah jaminan, tapi tantangan yang harus ditaklukkan. Mulai dari diri sendiri: upgrade skill, jaga kesehatan, dan jadi bagian dari solusi.

Indonesia Emas 2045 bukan sekadar slogan, tapi target yang bisa kita raih jika bergerak bersama. Siap jadi generasi emas?