Warga Purworejo Geger Temuan Mayat Lansia Mengambang Penuh Luka di Saluran Irigasi
- tvOne - edy suryana
VIVA, Banyumas – Warga Desa Guyangan RT 1 / RW 1, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan mayat seorang wanita lansia yang mengambang di saluran irigasi boro pada Kamis pagi (24/4).
Korban yang diketahui berinisial SJH (72) adalah warga Kelurahan Borokulon, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo.
Kejadian memilukan ini pertama kali diketahui oleh seorang warga yang tengah melintas di sekitar saluran irigasi pada pukul 10.00 WIB.
Tubuh korban ditemukan dalam kondisi mengambang dengan luka robek cukup parah di bagian kepala.
Warga segera mengevakuasi korban dari dalam air ke tepi irigasi, sebelum pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah ke Rumah Sakit Citro Wardoyo Purworejo.
Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano, S.I.K., M.Si., melalui Kapolsek Purwodadi, AKP Iptu Tri Atmoko, SH, MH, menjelaskan bahwa penemuan mayat tersebut segera dilaporkan oleh warga ke pihak perangkat desa, dan dilanjutkan ke Polsek Purwodadi.
"Korban ditemukan oleh warga setempat dengan posisi telah mengambang, lalu warga melaporkan ke pihak polsek sekitar jam 10:00 WIB, sehingga petugas gabungan polsek, resmob, PMI, dan bersama Unit Inafis Polres Purworejo melakukan olah TKP kejadian," jelasnya AKP Tri Atmoko dikutip dari tvOneNews.com.
Dalam proses penyelidikan, diketahui bahwa saluran irigasi boro yang menjadi lokasi penemuan korban memiliki lebar sekitar 6 meter dan kedalaman 1 meter.
Lokasi tersebut cukup berisiko, terlebih bagi lansia yang mengalami keterbatasan fisik maupun mental.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh tim gabungan Polres Purworejo, diketahui bahwa korban sebelumnya memiliki riwayat depresi.
Hal ini diperkuat dengan adanya surat riwayat pengobatan kejiwaan dari salah satu rumah sakit di Purworejo.
"Menurut penghimpunan data yang dilakukan oleh tim gabungan Polres Purworejo bahwa korban memang sebelumnya mempunyai riwayat depresi dan terbukti ada surat riwayat pengobatan kejiwaan di salah satu Rumah Sakit di Purworejo yang didapati, dan korban mengalami depresi tersebut selama dua tahun terakhir ini," terang Tri Atmoko.
Dari hasil penyelidikan di lapangan, ditemukan bahwa sekitar 200 meter dari rumah korban terdapat tebing sungai curam setinggi kurang lebih 8 meter.
Diduga kuat korban terpeleset dari tebing tersebut, terbawa arus hingga akhirnya ditemukan mengambang di saluran irigasi boro wilayah Purwodadi.
Anak korban, Supardiyono (42), membenarkan bahwa ibunya kerap bepergian sendiri tanpa arah tujuan.
Ia juga menyampaikan bahwa ibunya sudah mengalami kepikunan dan sering lupa arah pulang.
"Ibu memang saat ini kondisinya pikun pelupa, dan sering keluar rumah sendirian tanpa arah tujuan, kadang warga melihat ibunya saya lagi dimana kemudian di ajak pulang ke rumah," ucap Supardiyono.
"Ibu tinggal dirumah cuman tinggal berdua, sedangkan anak-anak lainnya sudah tinggal di rumahnya masing-masing karena sudah berumah tangga. Ibu sudah berusia lanjut dan sudah mengalami pikun atau pelupa," ungkap Supardiyono.
Dari hasil pemeriksaan tim medis Rumah Sakit Citro Wardoyo Purworejo, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau indikasi tindak pidana pada tubuh korban.
Luka robek di kepala diduga kuat berasal dari benturan saat korban jatuh dan terbawa arus irigasi.
Pihak keluarga pun telah menyatakan tidak ingin dilakukan otopsi, karena telah menerima kejadian ini sebagai musibah.
"Korban diperkirakan jatuh dan terpleset hingga tenggelam ke saluran irigasi boro, dan korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk bisa segera dimakamkan secara layak. Pihak Keluarga korban sudah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi karena keluarga sudah menerima bahwa kejadian tersebut merupakan musibah dan sudah takdir," pungkasnya