3 Kuliner Legend Banyumas: Menguak Rasa Autentik di Kota Seribu Curug Sejak 1925!

Soto Sangka dari Banyumas
Sumber :
  • Kanal Youtube Cerita Rasa

VIVA, Banyumas – Di tengah gempuran kuliner modern yang serba cepat dan estetik, ada kerinduan akan hidangan yang tak lekang oleh waktu, yang menyimpan cerita, dan diwariskan turun-temurun.

Fenomena ini nyata di Banyumas, di mana sejumlah warung dan toko legendaris menjadi magnet bagi para pencinta kuliner.

Mereka bukan hanya menyajikan hidangan lezat, tetapi juga menawarkan pengalaman otentik yang membawa kita menyelami warisan budaya yang masih hidup.

Jelajahi kuliner 3 rekomendasi kuliner legend Banyumas yang punya daya tarik unik ini!

1. Soto Sangka: Jejak Rasa dari Tahun 1925

Jika Anda mencari pengalaman kuliner yang membawa kembali ke masa lampau, Soto Sangka adalah jawabannya.

Didirikan pada tahun 1925 oleh Mbah Sangka, warung soto ini sudah eksis jauh sebelum Sumpah Pemuda digaungkan.

Terletak di Jl. Karang Sawah, Kedung Uter, Banyumas, warung sederhana ini seolah membekukan waktu.

Pikulan soto rotan yang ikonik masih tersimpan, kuah kaldu direbus di atas pawon kayu bakar, dan ayam kampung selalu menjadi bahan utama yang tak pernah berubah.

Keistimewaan Soto Sangka terletak pada kesederhanaan dan kesabarannya. Tak ada MSG, tak ada trik instan.

Semangkuk soto hangat di sini adalah hasil dari proses panjang dan ketelitian. Kuahnya bening dengan rasa kaldu yang dalam, setiap suapan terasa begitu autentik dan kaya cerita.

Dengan harga Rp. 17.000 per porsi, Anda akan mendapatkan hidangan yang tak hanya mengenyangkan, tetapi juga sarat makna.

Jika berencana berkunjung, datanglah lebih pagi karena soto legendaris ini sering ludes sebelum sore!

2. Empal Kupat Bu Marsih: Kelezatan Pusat Kota yang Merakyat

Bergeser ke pusat kota Purwokerto, tepatnya di Jl. Jenderal Soedirman. Hidangan legend Purwokerto ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan maupun warga lokal dan mahasiswa, berkat harganya yang terjangkau (sekitar Rp. 12.000 per porsi) dan rasanya yang tak terlupakan.

Empal Kupat Bu Marsih menawarkan dua opsi penyajian: Empal Kering dan Empal Basah. Empal Kering adalah perpaduan daging dan tetelan sapi yang diolah hingga agak kering, disajikan dengan serundeng atau parutan kelapa kering yang gurih.

Sementara itu, Empal Basah hadir dengan kuah santan kental yang melimpah, membalut daging dan tetelan sapi dengan cita rasa kaya rempah.

Setiap suapan menyajikan pengalaman cita rasa asli yang mengingatkan akan warisan masakan yang berharga.

Tak mengherankan jika Empal Kupat Bu Marsih selalu dipenuhi pengunjung, yang menunjukkan pesona nyata dari kuliner legendaris. 

3. Warung Koboi Baturaden: Ayam Goreng Kampung di Kaki Gunung

Meskipun usianya belum setua Soto Sangka, Warung Koboi Baturaden telah menjadi bagian tak terpisahkan dari memori wisatawan yang rutin berkunjung ke Baturaden sejak berdiri pada tahun 1981.

Nama "Koboi" berasal dari ciri khas pemiliknya yang suka memakai topi bergaya barat. Kini, warung yang berlokasi sekitar 100 meter dari Terminal Baturaden, tepatnya di Dusun I Karangmangu, ini dikelola oleh Ibu Sairem.

Warung Koboi terkenal dengan ayam goreng kampung dan sambal bawang pedasnya yang menyengat nikmat.

Ayam goreng di sini dimasak secara tradisional dengan bumbu racikan khas yang meresap sempurna.

Posisinya yang strategis, persis di depan Hotel Grand Kanaya Baturaden, menjadikannya pilihan favorit wisatawan setelah menjelajahi kawasan pegunungan.

Dengan harga rata-rata Rp. 25.000 – Rp 40.000, Anda bisa menikmati hidangan lezat yang membangkitkan selera dan menjadi penutup sempurna petualangan Anda di Baturaden.

Banyumas memang tak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan kuliner yang otentik dan penuh cerita.

Dari soto legendaris yang usianya hampir seabad, empal kupat favorit warga lokal, hingga ayam goreng kampung dengan sambal dahsyatnya, setiap hidangan adalah jendela menuju masa lalu dan perayaan warisan budaya.

Sudah siapkah Anda menjelajahi kelezatan kuliner legendaris Banyumas ini?