Israel Serang Doha, Apakah AFC Pindahkan Venue Kualifikasi Piala Dunia ke Indonesia

SUGBK berpeluang jadi venue kualifikasi Piala Dunia
Sumber :
  • instagram @thomhaye

Serangan udara di Doha membuat AFC memantau ulang keamanan Qatar jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Indonesia berpeluang menjadi tuan rumah di Stadion Utama Gelora Bung Karno

Viva, Banyumas - Kurang dari satu bulan lagi, Timnas Indonesia akan melanjutkan perjuangannya di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Drawing yang digelar pada 17 Juli 2025 di Kuala Lumpur menempatkan Garuda di Grup B bersama Irak dan Arab Saudi.

Sementara Grup A berisi Uni Emirat Arab, Qatar, dan Oman. Dua tim teratas dari masing-masing grup akan langsung meraih tiket menuju putaran final, sedangkan peringkat kedua akan bertemu untuk memperebutkan slot playoff antarkonfederasi.

Namun, agenda yang dijadwalkan berlangsung 8–14 Oktober 2025 itu diterpa kabar kurang menyenangkan. Pada 9 September lalu, serangan udara Israel menghantam sebuah kompleks di Doha, Qatar, menewaskan enam orang, termasuk putra pemimpin senior Hamas, Khalil al-Hayya. Insiden tersebut memunculkan tanda tanya besar mengenai kesiapan Qatar sebagai tuan rumah.

Dilansir dari tvonenews, AFC sebagai penyelenggara memiliki kewenangan penuh untuk memastikan kelancaran pertandingan. Berdasarkan Regulations FIFA World Cup 2026 Preliminary Competition, pasal mengenai format dan penentuan tempat pertandingan memberi ruang bagi AFC untuk memindahkan venue ke lokasi netral apabila keamanan tuan rumah terganggu.

Indonesia pun disebut-sebut sebagai salah satu opsi apabila pemindahan benar dilakukan. Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), yang berkapasitas lebih dari 77 ribu penonton, dinilai layak menggelar pertandingan berskala internasional.

Selain itu, Indonesia memiliki rekam jejak positif saat menjamu laga-laga penting, termasuk kemenangan Garuda 2-0 atas Arab Saudi di putaran ketiga pada November 2024.

Jika AFC menunjuk Indonesia, bukan hanya Timnas yang akan diuntungkan lewat dukungan penuh suporter Merah Putih. Dampak positif juga akan dirasakan sektor pariwisata dan ekonomi nasional berkat kunjungan pendukung asing yang datang menyaksikan laga.

Meski demikian, hingga kini AFC belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai perubahan lokasi pertandingan. Federasi masih memantau situasi keamanan di Qatar sebelum mengambil langkah final. Keputusan diharapkan keluar sebelum akhir September agar persiapan tim dan panitia berjalan optimal.

Bagi Indonesia, peluang menjadi tuan rumah ini bisa menjadi momentum untuk menunjukkan kesiapan infrastruktur dan manajemen event internasional. Dukungan publik yang besar diyakini mampu menciptakan atmosfer positif, sekaligus meningkatkan motivasi skuad Garuda untuk meraih hasil maksimal di kualifikasi

Serangan udara di Doha membuat AFC memantau ulang keamanan Qatar jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Indonesia berpeluang menjadi tuan rumah di Stadion Utama Gelora Bung Karno

Viva, Banyumas - Kurang dari satu bulan lagi, Timnas Indonesia akan melanjutkan perjuangannya di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Drawing yang digelar pada 17 Juli 2025 di Kuala Lumpur menempatkan Garuda di Grup B bersama Irak dan Arab Saudi.

Sementara Grup A berisi Uni Emirat Arab, Qatar, dan Oman. Dua tim teratas dari masing-masing grup akan langsung meraih tiket menuju putaran final, sedangkan peringkat kedua akan bertemu untuk memperebutkan slot playoff antarkonfederasi.

Namun, agenda yang dijadwalkan berlangsung 8–14 Oktober 2025 itu diterpa kabar kurang menyenangkan. Pada 9 September lalu, serangan udara Israel menghantam sebuah kompleks di Doha, Qatar, menewaskan enam orang, termasuk putra pemimpin senior Hamas, Khalil al-Hayya. Insiden tersebut memunculkan tanda tanya besar mengenai kesiapan Qatar sebagai tuan rumah.

Dilansir dari tvonenews, AFC sebagai penyelenggara memiliki kewenangan penuh untuk memastikan kelancaran pertandingan. Berdasarkan Regulations FIFA World Cup 2026 Preliminary Competition, pasal mengenai format dan penentuan tempat pertandingan memberi ruang bagi AFC untuk memindahkan venue ke lokasi netral apabila keamanan tuan rumah terganggu.

Indonesia pun disebut-sebut sebagai salah satu opsi apabila pemindahan benar dilakukan. Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), yang berkapasitas lebih dari 77 ribu penonton, dinilai layak menggelar pertandingan berskala internasional.

Selain itu, Indonesia memiliki rekam jejak positif saat menjamu laga-laga penting, termasuk kemenangan Garuda 2-0 atas Arab Saudi di putaran ketiga pada November 2024.

Jika AFC menunjuk Indonesia, bukan hanya Timnas yang akan diuntungkan lewat dukungan penuh suporter Merah Putih. Dampak positif juga akan dirasakan sektor pariwisata dan ekonomi nasional berkat kunjungan pendukung asing yang datang menyaksikan laga.

Meski demikian, hingga kini AFC belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai perubahan lokasi pertandingan. Federasi masih memantau situasi keamanan di Qatar sebelum mengambil langkah final. Keputusan diharapkan keluar sebelum akhir September agar persiapan tim dan panitia berjalan optimal.

Bagi Indonesia, peluang menjadi tuan rumah ini bisa menjadi momentum untuk menunjukkan kesiapan infrastruktur dan manajemen event internasional. Dukungan publik yang besar diyakini mampu menciptakan atmosfer positif, sekaligus meningkatkan motivasi skuad Garuda untuk meraih hasil maksimal di kualifikasi