Somasi Hokky Caraka Gegerkan Media Asing: Dihina Netizen, Kini Dicap ‘Kaki Kayu’ oleh Media Vietnam
- tvonenews.com - Ilham Giovani
VIVA, Banyumas – Hokky Caraka, striker Timnas Indonesia U-23, kembali menjadi sorotan usai laga melawan Malaysia U-23 dalam penutupan Grup A Piala AFF U-23 2025.
Bukan hanya karena penampilannya di lapangan, tetapi juga karena langkah hukumnya terhadap netizen yang melontarkan hujatan berlebihan di media sosial.
Melalui akun Instagram pribadinya pada Selasa (22/7/2025), Hokky Caraka menyampaikan bahwa ia telah melayangkan somasi kepada lima akun yang dinilai mencemarkan nama baiknya.
Dalam unggahan tersebut, Hokky menegaskan akan membawa kasus ini ke ranah hukum jika tidak ada itikad baik dari pemilik akun untuk meminta maaf dalam waktu 1x24 jam.
Langkah tegas Hokky Caraka ini mengundang perhatian, tak hanya dari media lokal tetapi juga media asing.
Dilansir dari tvOneNews, salah satu media Vietnam, Soha, turut menyoroti isu ini dan memberikan julukan baru yang cukup mengejutkan.
“Striker Indonesia U-23 ‘kaki kayu’ harus meminta bantuan polisi karena hinaan fans.” tulis Soha.
“Hokky Caraka, seorang striker untuk Indonesia U-23, diserang oleh fans karena performa buruknya. Dia harus meminta polisi untuk mengintervensinya.” lanjutnya.
Media tersebut juga menyinggung catatan performa Hokky selama turnamen yang dianggap kurang memuaskan.
Disebutkan bahwa dari total 9 gol yang dicetak oleh Timnas Indonesia U-23, enam di antaranya berasal dari striker naturalisasi Jens Raven.
Bahkan Raven dinilai sebagai satu-satunya striker yang mampu mencetak gol secara konsisten sejak awal turnamen.
“Dari 9 gol yang dicetak Indonesia, 6 diantaranya dari Jens Raven. Dia juga menjadi satu-satunya striker Indonesia U-23 yang tahu rasanya merayakan gol sejak awal turnamen,” tulis Soha.
Meski demikian, media Vietnam tersebut menilai bahwa hujatan dari para fans sudah melewati batas dan tidak dapat dibenarkan.
Kritik konstruktif sah-sah saja dalam dunia olahraga, namun serangan pribadi dan perundungan di dunia maya adalah tindakan yang patut dikecam.
Di tengah badai kritik, Hokky Caraka sempat membungkam sebagian keraguan dengan menyumbangkan satu gol lewat titik penalti.
Hal ini menunjukkan bahwa meski berada di bawah tekanan besar, ia masih mampu menunjukkan komitmennya untuk tim.