Ramalan Denny Darko: Timnas Indonesia Belum Siap ke Piala Dunia 2026, Mimpi Harus Ditunda!
- Youtube Denny Darko
Viva, Banyumas - Cedera yang menimpa striker naturalisasi Timnas Indonesia, Ole Romeny, menjadi pukulan telak bagi skuad Garuda jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Striker milik Oxford United itu menderita cedera serius saat berlaga melawan Arema FC di ajang Piala Presiden 2025 dan kini harus menjalani operasi.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengonfirmasi hal tersebut sekaligus mengumumkan langkah cepat federasi dengan memproses naturalisasi dua pemain keturunan baru. Meski nama mereka belum diumumkan, keduanya disebut sudah menyatakan komitmennya untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Namun, di tengah harapan baru ini, paranormal kondang Denny Darko justru menyampaikan pandangan yang cukup mencemaskan. Dalam video YouTube terbarunya, Denny menyebut bahwa proses naturalisasi pemain, meski penting, bukan jaminan mutlak keberhasilan Timnas Indonesia.
Menurut Denny, ketergantungan terhadap naturalisasi harus dikontrol secara bijak. Ia menyebut bahwa saat ini, proses tersebut terkesan terburu-buru dan tanpa fondasi yang kuat.
“Saya bukannya menentang naturalisasi. Tapi kalau ini dilakukan instan, tanpa kesiapan tim, peluang kita lolos ke Piala Dunia akan tetap di bawah 50 persen,” ungkapnya yang dilansir dari akun Youtube Denny Darko.
Lebih lanjut, Denny juga menyoroti peran pelatih Patrick Kluivert. Ia mengisyaratkan bahwa masa depan sang pelatih bisa terancam jika hasil buruk terus membayangi skuad Garuda.
“Terima kasih atas jasanya, tapi saya rasa waktunya akan segera habis,” ujarnya, menyiratkan perpisahan yang tidak jauh lagi.
Ramalan tersebut menjadi pengingat bahwa sepak bola bukan hanya soal nama besar, tetapi proses jangka panjang yang berkelanjutan. Denny pun menyarankan agar masyarakat Indonesia lebih realistis dan menunda impian lolos ke Piala Dunia demi pembangunan tim yang lebih kokoh.
“Menunda mimpi bukan berarti gagal. Ini soal kesiapan dan kesabaran. Kita tidak bisa membangun sepak bola dengan cara instan,” tutup Denny.
Pernyataan ini menuai pro dan kontra di kalangan netizen. Ada yang mendukung pandangan realistis tersebut, ada pula yang menganggap ramalan ini justru meruntuhkan semangat.
Namun satu hal pasti, perjalanan menuju Piala Dunia memang bukan perkara mudah dan butuh lebih dari sekadar keajaiban
Viva, Banyumas - Cedera yang menimpa striker naturalisasi Timnas Indonesia, Ole Romeny, menjadi pukulan telak bagi skuad Garuda jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Striker milik Oxford United itu menderita cedera serius saat berlaga melawan Arema FC di ajang Piala Presiden 2025 dan kini harus menjalani operasi.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengonfirmasi hal tersebut sekaligus mengumumkan langkah cepat federasi dengan memproses naturalisasi dua pemain keturunan baru. Meski nama mereka belum diumumkan, keduanya disebut sudah menyatakan komitmennya untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Namun, di tengah harapan baru ini, paranormal kondang Denny Darko justru menyampaikan pandangan yang cukup mencemaskan. Dalam video YouTube terbarunya, Denny menyebut bahwa proses naturalisasi pemain, meski penting, bukan jaminan mutlak keberhasilan Timnas Indonesia.
Menurut Denny, ketergantungan terhadap naturalisasi harus dikontrol secara bijak. Ia menyebut bahwa saat ini, proses tersebut terkesan terburu-buru dan tanpa fondasi yang kuat.
“Saya bukannya menentang naturalisasi. Tapi kalau ini dilakukan instan, tanpa kesiapan tim, peluang kita lolos ke Piala Dunia akan tetap di bawah 50 persen,” ungkapnya yang dilansir dari akun Youtube Denny Darko.
Lebih lanjut, Denny juga menyoroti peran pelatih Patrick Kluivert. Ia mengisyaratkan bahwa masa depan sang pelatih bisa terancam jika hasil buruk terus membayangi skuad Garuda.
“Terima kasih atas jasanya, tapi saya rasa waktunya akan segera habis,” ujarnya, menyiratkan perpisahan yang tidak jauh lagi.
Ramalan tersebut menjadi pengingat bahwa sepak bola bukan hanya soal nama besar, tetapi proses jangka panjang yang berkelanjutan. Denny pun menyarankan agar masyarakat Indonesia lebih realistis dan menunda impian lolos ke Piala Dunia demi pembangunan tim yang lebih kokoh.
“Menunda mimpi bukan berarti gagal. Ini soal kesiapan dan kesabaran. Kita tidak bisa membangun sepak bola dengan cara instan,” tutup Denny.
Pernyataan ini menuai pro dan kontra di kalangan netizen. Ada yang mendukung pandangan realistis tersebut, ada pula yang menganggap ramalan ini justru meruntuhkan semangat.
Namun satu hal pasti, perjalanan menuju Piala Dunia memang bukan perkara mudah dan butuh lebih dari sekadar keajaiban