Dokumen Naturalisasi Pemain Malaysia Dipertanyakan, FAM Diminta Waspada
- instagram @famalaysia
Viva, Banyumas - Isu terkait dokumen naturalisasi kembali mencuat setelah sejumlah pemain Malaysia yang berasal dari luar negeri dipertanyakan keabsahan status kewarganegaraannya. Menanggapi hal ini, pakar hukum olahraga Zhafri Aminurrashid menegaskan bahwa FAM diminta waspada, terutama jika ada kemungkinan FIFA melakukan pemeriksaan resmi.
Menurut Zhafri, meskipun para pemain Malaysia tersebut telah memperkuat tim nasional, proses dan keabsahan dokumen naturalisasi mereka tetap bisa dipertanyakan kapan saja. Oleh karena itu, FAM diminta waspada dengan menyiapkan dokumen legal yang sah sebagai bentuk perlindungan dari potensi sanksi internasional.
Kekhawatiran itu muncul karena proses naturalisasi yang tidak transparan berpotensi memunculkan dugaan pelanggaran. Jika memang dokumen naturalisasi dianggap meragukan dan status pemain Malaysia dipertanyakan, maka FAM diminta waspada agar tidak terjerat penyelidikan FIFA yang bisa berujung sanksi serius.
Menurut Zhafri, meskipun pemain-pemain tersebut disebut memiliki garis keturunan Malaysia, FIFA tetap memiliki wewenang untuk melakukan investigasi, terutama jika ada pihak yang melayangkan pengaduan.
“Bahkan laporan dari individu saja bisa memicu penyelidikan oleh FIFA,” ujar Zhafri seperti dikutip dari Laman Berita Harian Malaysia pada 8 Juni 2025.
Ia menekankan bahwa FIFA dan AFC dapat melakukan kajian bersama apabila ada dugaan pelanggaran, termasuk potensi pemalsuan dokumen.
Malaysia saat ini memiliki beberapa pemain asing yang dinaturalisasi, termasuk tiga pemain asal Argentina, satu dari Brasil, dan satu dari Spanyol, yang dipersiapkan untuk menghadapi Kualifikasi Piala Asia 2027.
Namun, muncul keraguan dari beberapa pihak, termasuk suporter dari Vietnam dan Indonesia, terkait keabsahan garis keturunan pemain-pemain tersebut. Malaysia yang tidak memiliki hubungan sejarah kuat dengan negara-negara Amerika Latin menjadi dasar kecurigaan tersebut.
Zhafri menjelaskan bahwa jika ditemukan indikasi pemalsuan dokumen, konsekuensinya tidak hanya kepada pemain yang bersangkutan, tapi juga kepada FAM secara institusi.
“FIFA bisa memberikan sanksi berat, termasuk larangan bermain untuk pemain, serta sanksi administratif kepada federasi,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa sanksi bisa mencakup larangan aktivitas di sepak bola dalam jangka waktu tertentu. Pernyataan Zhafri ini menjadi pengingat bagi FAM untuk tidak menganggap enteng proses naturalisasi.
Dokumen yang sah, proses yang transparan, serta kehati-hatian dalam menentukan pemain asing sangat penting agar Malaysia tak terjebak dalam konflik hukum di level internasional
Viva, Banyumas - Isu terkait dokumen naturalisasi kembali mencuat setelah sejumlah pemain Malaysia yang berasal dari luar negeri dipertanyakan keabsahan status kewarganegaraannya. Menanggapi hal ini, pakar hukum olahraga Zhafri Aminurrashid menegaskan bahwa FAM diminta waspada, terutama jika ada kemungkinan FIFA melakukan pemeriksaan resmi.
Menurut Zhafri, meskipun para pemain Malaysia tersebut telah memperkuat tim nasional, proses dan keabsahan dokumen naturalisasi mereka tetap bisa dipertanyakan kapan saja. Oleh karena itu, FAM diminta waspada dengan menyiapkan dokumen legal yang sah sebagai bentuk perlindungan dari potensi sanksi internasional.
Kekhawatiran itu muncul karena proses naturalisasi yang tidak transparan berpotensi memunculkan dugaan pelanggaran. Jika memang dokumen naturalisasi dianggap meragukan dan status pemain Malaysia dipertanyakan, maka FAM diminta waspada agar tidak terjerat penyelidikan FIFA yang bisa berujung sanksi serius.
Menurut Zhafri, meskipun pemain-pemain tersebut disebut memiliki garis keturunan Malaysia, FIFA tetap memiliki wewenang untuk melakukan investigasi, terutama jika ada pihak yang melayangkan pengaduan.
“Bahkan laporan dari individu saja bisa memicu penyelidikan oleh FIFA,” ujar Zhafri seperti dikutip dari Laman Berita Harian Malaysia pada 8 Juni 2025.
Ia menekankan bahwa FIFA dan AFC dapat melakukan kajian bersama apabila ada dugaan pelanggaran, termasuk potensi pemalsuan dokumen.
Malaysia saat ini memiliki beberapa pemain asing yang dinaturalisasi, termasuk tiga pemain asal Argentina, satu dari Brasil, dan satu dari Spanyol, yang dipersiapkan untuk menghadapi Kualifikasi Piala Asia 2027.
Namun, muncul keraguan dari beberapa pihak, termasuk suporter dari Vietnam dan Indonesia, terkait keabsahan garis keturunan pemain-pemain tersebut. Malaysia yang tidak memiliki hubungan sejarah kuat dengan negara-negara Amerika Latin menjadi dasar kecurigaan tersebut.
Zhafri menjelaskan bahwa jika ditemukan indikasi pemalsuan dokumen, konsekuensinya tidak hanya kepada pemain yang bersangkutan, tapi juga kepada FAM secara institusi.
“FIFA bisa memberikan sanksi berat, termasuk larangan bermain untuk pemain, serta sanksi administratif kepada federasi,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa sanksi bisa mencakup larangan aktivitas di sepak bola dalam jangka waktu tertentu. Pernyataan Zhafri ini menjadi pengingat bagi FAM untuk tidak menganggap enteng proses naturalisasi.
Dokumen yang sah, proses yang transparan, serta kehati-hatian dalam menentukan pemain asing sangat penting agar Malaysia tak terjebak dalam konflik hukum di level internasional