Kemenangan Bersejarah Indonesia atas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Mengulang Momen 67 Tahun Lalu
- Pixabay
VIVA, Banyumas – Malam takbiran Idul Adha tahun 2025 terasa begitu spesial bagi rakyat Indonesia. Di tengah suara takbir yang berkumandang dari masjid-masjid dan rumah-rumah, satu kabar menggema dari arena sepak bola internasional: tim nasional Indonesia berhasil menaklukkan Tiongkok dengan skor 1-0 dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga.
Kemenangan ini bukan hanya berarti tambahan tiga poin, tetapi juga memastikan langkah bagi Indonesia untuk melaju ke ronde keempat — tahap yang membawa Garuda semakin dekat dengan panggung paling prestisius di dunia sepak bola: FIFA World Cup.
Namun, kemenangan malam itu menyimpan makna yang jauh lebih dalam. Banyak pecinta sepak bola tanah air yang langsung teringat pada sejarah 67 tahun lalu, saat Indonesia juga pernah mencatatkan kemenangan penting atas Tiongkok di babak kualifikasi Piala Dunia 1958.
Pada tahun 1957, tim nasional Indonesia tampil mengesankan dengan menundukkan Tiongkok 2-0 dalam pertandingan play-off yang digelar di Rangoon (sekarang Yangon), Burma. Kemenangan itu membuka jalan bagi Indonesia untuk melangkah ke babak selanjutnya dan menghadapi Israel. Sayangnya, karena alasan politik — Indonesia saat itu tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel — keputusan mengejutkan diambil: Indonesia mundur dari laga penentuan tersebut. Alhasil, peluang emas untuk tampil di Piala Dunia 1958 sirna begitu saja.
Momen itu menjadi catatan sejarah yang hingga kini masih dikenang. Indonesia menjadi negara pertama dari Asia yang hampir lolos ke Piala Dunia melalui jalur kualifikasi, namun tersandung pada realitas geopolitik yang tak bisa dihindari.
Kini, 67 tahun berselang, sejarah seperti berputar. Indonesia kembali bertemu Tiongkok dalam pertandingan penentu. Bedanya, kali ini Garuda menatap masa depan dengan lebih matang. Kemenangan atas Tiongkok pada malam takbiran 2025 menjadi simbol dari konsistensi, tekad, dan kemajuan tim nasional Indonesia yang terus membaik dari tahun ke tahun. Ini bukan sekadar kemenangan di atas kertas, tetapi juga rekonsiliasi emosional dengan masa lalu, seolah ingin menyelesaikan cerita yang tertunda sejak 1957.
Perjalanan masih panjang. Indonesia kini harus menghadapi tantangan yang lebih besar di ronde keempat. Tapi satu hal yang pasti: kemenangan ini bukan hanya mengangkat peringkat dan peluang, tetapi juga menyulut kembali semangat nasionalisme dalam sepak bola, memperkuat keyakinan bahwa Indonesia layak dan mampu bersaing di level tertinggi.
Dan siapa tahu, mungkin tak lama lagi kita benar-benar akan melihat merah putih berkibar di Piala Dunia untuk pertama kalinya.