Prediksi Suram, Analis Spanyol Nilai Timnas Indonesia Paling Lemah di Grup, Tapi Masih Punya Harapan Piala Dunia

Timnas Indonesia siap tempur lawan Arab Saudi
Sumber :
  • instagram @timnasindonesia

Analis Spanyol menyebut Timnas Indonesia tim terlemah di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, Garuda masih punya peluang 31 persen jika tampil disiplin dan memanfaatkan momentum

Viva, Banyumas - Menjelang laga putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, prediksi dari analis sepak bola Eropa ramai diperbincangkan.

Salah satunya datang dari analis asal Spanyol, Denis Dervishi dan Juraj Sulimanovic, yang merilis data melalui platform analisis Football Meets Data (FMD).

Dalam laporan yang dipublikasikan pada 11 September 2025, FMD menilai Timnas Indonesia berada di posisi kurang menguntungkan dibanding dua rivalnya di Grup B, yakni Arab Saudi dan Irak.

Dari hasil simulasi yang mereka lakukan, Indonesia memiliki peluang tersingkir mencapai 69 persen, menjadikannya tim dengan kans paling kecil untuk lolos ke Piala Dunia 2026.

Namun, analis tersebut menegaskan bahwa peluang Garuda masih terbuka meski kecil. Dalam model probabilitas mereka, Indonesia tetap memiliki 31 persen peluang lolos, terutama jika mampu memanfaatkan momentum pertandingan melawan Arab Saudi dan Irak dengan strategi yang efektif.

“Secara statistik, Arab Saudi menjadi favorit utama dengan peluang 62 persen, diikuti Irak 47 persen. Tapi, peluang kecil bukan berarti tidak mungkin,” tulis laporan resmi Football Meets Data dikutip dari X @fmeetsdata.

Hasil prediksi ini sontak memantik reaksi publik sepak bola Tanah Air. Banyak pendukung Garuda menilai analisis itu terlalu pesimistis, mengingat pada babak ketiga, Indonesia sempat menumbangkan Arab Saudi 2-0 dan menahan imbang 1-1 di Jeddah.

Fakta ini menjadi bukti bahwa skuad asuhan Patrick Kluivert mampu bersaing di level tinggi jika tampil disiplin dan fokus.

Analis Spanyol tersebut juga mengingatkan bahwa prediksi hanyalah data simulasi, bukan kepastian.

Faktor seperti taktik pelatih, kondisi pemain, dan dukungan suporter bisa menjadi penentu utama di lapangan.

“Prediksi bisa berubah drastis karena sepak bola tidak selalu berpihak pada statistik,” ujar Denis Dervishi dalam keterangannya.

Kini, seluruh perhatian tertuju pada laga pembuka Indonesia kontra Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (9/12/2025).

Para pemain Garuda telah tiba dan menjalani latihan intensif, sementara Arab Saudi mempersiapkan diri lewat sesi tertutup. Meski disebut tim terlemah, semangat juang dan fanatisme suporter menjadi modal besar bagi Indonesia.

Banyak pihak percaya, jika kerja sama tim dan mental bertanding tetap terjaga, maka mimpi tampil di Piala Dunia 2026 bukanlah hal mustahil

Analis Spanyol menyebut Timnas Indonesia tim terlemah di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, Garuda masih punya peluang 31 persen jika tampil disiplin dan memanfaatkan momentum

Viva, Banyumas - Menjelang laga putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, prediksi dari analis sepak bola Eropa ramai diperbincangkan.

Salah satunya datang dari analis asal Spanyol, Denis Dervishi dan Juraj Sulimanovic, yang merilis data melalui platform analisis Football Meets Data (FMD).

Dalam laporan yang dipublikasikan pada 11 September 2025, FMD menilai Timnas Indonesia berada di posisi kurang menguntungkan dibanding dua rivalnya di Grup B, yakni Arab Saudi dan Irak.

Dari hasil simulasi yang mereka lakukan, Indonesia memiliki peluang tersingkir mencapai 69 persen, menjadikannya tim dengan kans paling kecil untuk lolos ke Piala Dunia 2026.

Namun, analis tersebut menegaskan bahwa peluang Garuda masih terbuka meski kecil. Dalam model probabilitas mereka, Indonesia tetap memiliki 31 persen peluang lolos, terutama jika mampu memanfaatkan momentum pertandingan melawan Arab Saudi dan Irak dengan strategi yang efektif.

“Secara statistik, Arab Saudi menjadi favorit utama dengan peluang 62 persen, diikuti Irak 47 persen. Tapi, peluang kecil bukan berarti tidak mungkin,” tulis laporan resmi Football Meets Data dikutip dari X @fmeetsdata.

Hasil prediksi ini sontak memantik reaksi publik sepak bola Tanah Air. Banyak pendukung Garuda menilai analisis itu terlalu pesimistis, mengingat pada babak ketiga, Indonesia sempat menumbangkan Arab Saudi 2-0 dan menahan imbang 1-1 di Jeddah.

Fakta ini menjadi bukti bahwa skuad asuhan Patrick Kluivert mampu bersaing di level tinggi jika tampil disiplin dan fokus.

Analis Spanyol tersebut juga mengingatkan bahwa prediksi hanyalah data simulasi, bukan kepastian.

Faktor seperti taktik pelatih, kondisi pemain, dan dukungan suporter bisa menjadi penentu utama di lapangan.

“Prediksi bisa berubah drastis karena sepak bola tidak selalu berpihak pada statistik,” ujar Denis Dervishi dalam keterangannya.

Kini, seluruh perhatian tertuju pada laga pembuka Indonesia kontra Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (9/12/2025).

Para pemain Garuda telah tiba dan menjalani latihan intensif, sementara Arab Saudi mempersiapkan diri lewat sesi tertutup. Meski disebut tim terlemah, semangat juang dan fanatisme suporter menjadi modal besar bagi Indonesia.

Banyak pihak percaya, jika kerja sama tim dan mental bertanding tetap terjaga, maka mimpi tampil di Piala Dunia 2026 bukanlah hal mustahil