Timnas Indonesia Dibilang Punya Masalah Komunikasi oleh Media Arab, Ini Penjelasannya Kualifikasi Piala Dunia 2026!

Timnas Indonesia Disebut Media Arab Soal Komunikasi
Sumber :
  • instagram @timnasindonesia

Media Arab Saudi, Arriyadiyah, menilai komunikasi jadi kelemahan utama Timnas Indonesia akibat banyaknya pemain diaspora. Marc Klok disebut berperan penting jadi penerjemah tim

Viva, Banyumas - Menjelang laga penting antara Timnas Indonesia vs Arab Saudi pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, media asal Arab Saudi, Arriyadiyah, menyoroti satu kelemahan utama dalam skuad Garuda: komunikasi antar-pemain.

Dalam laporan yang terbit pada Sabtu (5/10/2025), Arriyadiyah menilai bahwa kehadiran banyak pemain diaspora yang lahir dan besar di luar negeri membuat koordinasi di lapangan kerap terkendala bahasa.

“Komunikasi antar pemain tim nasional sepak bola Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi para pemainnya, yang sebagian besar lahir di luar negeri,” tulis Arriyadiyah.

Media tersebut mengungkap, dari 29 pemain yang dipanggil Patrick Kluivert untuk menghadapi Arab Saudi dan Irak, hanya 10 pemain yang lahir di Indonesia. Sisanya, 19 pemain merupakan diaspora dari berbagai negara, terutama Belanda.

Hal ini, menurut Arriyadiyah, menciptakan perbedaan gaya komunikasi yang cukup signifikan di dalam tim.

“Banyak dari pemain ini mengandalkan bahasa Inggris, sementara beberapa lainnya berbicara bahasa Belanda. Di sisi lain, pemain yang lahir di Indonesia hanya menggunakan bahasa Indonesia,” lanjut laporan itu.

Situasi ini membuat beberapa pemain harus beradaptasi ekstra untuk memahami instruksi pelatih dan rekan satu tim. Dalam hal ini, Marc Klok, gelandang naturalisasi kelahiran Belanda, disebut memiliki peran penting sebagai “jembatan linguistik” di antara pemain.

Klok dikenal fasih berbicara tiga bahasa: Belanda, Inggris, dan Indonesia, yang membantu meminimalisasi miskomunikasi di lapangan. Arriyadiyah menilai peran seperti ini sangat krusial, terutama di laga besar melawan Arab Saudi dan Irak, di mana kesalahan komunikasi sekecil apa pun bisa berakibat fatal.

Namun, media itu juga memuji profesionalisme para pemain diaspora Indonesia yang tetap menunjukkan semangat tinggi dan kekompakan selama latihan di Jeddah. Pengamat sepak bola Indonesia, Bagus Kahfi, menilai kritik tersebut bisa menjadi motivasi positif.

“Justru ini tantangan yang bisa memacu semangat tim. Adaptasi bahasa bisa diatasi dengan kebersamaan dan latihan intensif,” ujarnya.

Dengan padatnya jadwal dan tekanan tinggi, Patrick Kluivert diyakini sudah menyiapkan strategi komunikasi efektif agar seluruh pemain bisa memahami taktik dengan baik.

Semua mata kini tertuju pada bagaimana Timnas Indonesia mengatasi tantangan non-teknis ini dan tampil solid di lapangan

Media Arab Saudi, Arriyadiyah, menilai komunikasi jadi kelemahan utama Timnas Indonesia akibat banyaknya pemain diaspora. Marc Klok disebut berperan penting jadi penerjemah tim

Viva, Banyumas - Menjelang laga penting antara Timnas Indonesia vs Arab Saudi pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, media asal Arab Saudi, Arriyadiyah, menyoroti satu kelemahan utama dalam skuad Garuda: komunikasi antar-pemain.

Dalam laporan yang terbit pada Sabtu (5/10/2025), Arriyadiyah menilai bahwa kehadiran banyak pemain diaspora yang lahir dan besar di luar negeri membuat koordinasi di lapangan kerap terkendala bahasa.

“Komunikasi antar pemain tim nasional sepak bola Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi para pemainnya, yang sebagian besar lahir di luar negeri,” tulis Arriyadiyah.

Media tersebut mengungkap, dari 29 pemain yang dipanggil Patrick Kluivert untuk menghadapi Arab Saudi dan Irak, hanya 10 pemain yang lahir di Indonesia. Sisanya, 19 pemain merupakan diaspora dari berbagai negara, terutama Belanda.

Hal ini, menurut Arriyadiyah, menciptakan perbedaan gaya komunikasi yang cukup signifikan di dalam tim.

“Banyak dari pemain ini mengandalkan bahasa Inggris, sementara beberapa lainnya berbicara bahasa Belanda. Di sisi lain, pemain yang lahir di Indonesia hanya menggunakan bahasa Indonesia,” lanjut laporan itu.

Situasi ini membuat beberapa pemain harus beradaptasi ekstra untuk memahami instruksi pelatih dan rekan satu tim. Dalam hal ini, Marc Klok, gelandang naturalisasi kelahiran Belanda, disebut memiliki peran penting sebagai “jembatan linguistik” di antara pemain.

Klok dikenal fasih berbicara tiga bahasa: Belanda, Inggris, dan Indonesia, yang membantu meminimalisasi miskomunikasi di lapangan. Arriyadiyah menilai peran seperti ini sangat krusial, terutama di laga besar melawan Arab Saudi dan Irak, di mana kesalahan komunikasi sekecil apa pun bisa berakibat fatal.

Namun, media itu juga memuji profesionalisme para pemain diaspora Indonesia yang tetap menunjukkan semangat tinggi dan kekompakan selama latihan di Jeddah. Pengamat sepak bola Indonesia, Bagus Kahfi, menilai kritik tersebut bisa menjadi motivasi positif.

“Justru ini tantangan yang bisa memacu semangat tim. Adaptasi bahasa bisa diatasi dengan kebersamaan dan latihan intensif,” ujarnya.

Dengan padatnya jadwal dan tekanan tinggi, Patrick Kluivert diyakini sudah menyiapkan strategi komunikasi efektif agar seluruh pemain bisa memahami taktik dengan baik.

Semua mata kini tertuju pada bagaimana Timnas Indonesia mengatasi tantangan non-teknis ini dan tampil solid di lapangan