Manajemen Vakum, Persibat Batang Terancam Absen di Liga 4 Jawa Tengah 2025 2026
- instagram @persibatofficial
Manajemen Persibat Batang yang vakum membuat klub terancam absen di Liga 4 Jateng 2025 2026. Askab PSSI Batang dorong pembentukan pengurus baru sebelum kompetisi dimulai
Viva, Banyumas - Nasib klub Persibat Batang untuk tampil di kompetisi Liga 4 Jawa Tengah musim 2025/2026 tengah berada dalam ketidakpastian. Klub berjuluk Laskar Alas Roban itu menghadapi situasi sulit setelah manajemen lama tidak lagi aktif, bahkan manajer tim sebelumnya memilih mundur dari jabatannya.
Ketua Askab PSSI Batang periode 2025–2029, H. Juki, menyatakan kondisi Persibat kini dalam keadaan vakum. Menurutnya, jika ingin tetap ikut serta dalam kompetisi Liga 4 Jateng, langkah pertama yang harus ditempuh adalah pembentukan kepengurusan baru.
Dikutip dari akun Instagram @aslibatang, Ketua ASKAB PSSI Batang, H. Juki mengatakan Program dari Askab tentu harus mengikuti kompetisi. Namun, saat ini kepengurusan manajemen Persibat masih vakum.
Kalau mau ikut, harus dibentuk pengurus baru dulu menggantikan yang lama. Manajemen lama yang dipimpin oleh dr. Ali Balqi sebagai Ketua Persibat dan Mas Panggah sebagai manajer praktis sudah tidak berjalan.
Bahkan, mundurnya sang manajer disebut akibat desakan kelompok suporter yang menilai kinerja pengurus tidak memuaskan. Yang sebenarnya ditujukan ke Ketua Persibat, tapi imbasnya manajer yang disuruh mundur. Sampai sekarang surat resmi pemberhentian juga belum ada. Jadi kondisinya masih menggantung.
Selain masalah internal, kepastian penyelenggaraan Liga 4 Jawa Tengah 2025/2026 juga masih menunggu arahan resmi dari PSSI. Menurut Juki, sistem kompetisi bisa saja berbeda dari musim sebelumnya, sehingga manajemen baru nantinya harus segera menyesuaikan aturan.
Sistem kompetisi belum tentu sama seperti tahun lalu. Contohnya Porprov saja, aturan usianya berbeda. Jadi, masih menunggu petunjuk resmi dari PSSI. Meski demikian, desakan dari kelompok suporter agar Persibat segera bersiap menghadapi musim baru cukup kuat.
Para pendukung setia Laskar Alas Roban berharap tim kebanggaan mereka tidak absen dari kompetisi. Juki memahami aspirasi tersebut, namun menurutnya manajemen juga harus memberikan edukasi dan informasi yang jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman di kalangan suporter. Kita maklum dengan desakan itu.
Tapi mestinya manajemen memberikan informasi ke suporter supaya paham bahwa belum ada kepastian dari PSSI.
Jika kepengurusan baru tidak segera terbentuk, maka risiko terbesar adalah Persibat absen dari kompetisi Liga 4 Jateng musim ini. Kondisi ini tentu akan merugikan perkembangan klub sekaligus mengecewakan ribuan pendukung setianya
Manajemen Persibat Batang yang vakum membuat klub terancam absen di Liga 4 Jateng 2025 2026. Askab PSSI Batang dorong pembentukan pengurus baru sebelum kompetisi dimulai
Viva, Banyumas - Nasib klub Persibat Batang untuk tampil di kompetisi Liga 4 Jawa Tengah musim 2025/2026 tengah berada dalam ketidakpastian. Klub berjuluk Laskar Alas Roban itu menghadapi situasi sulit setelah manajemen lama tidak lagi aktif, bahkan manajer tim sebelumnya memilih mundur dari jabatannya.
Ketua Askab PSSI Batang periode 2025–2029, H. Juki, menyatakan kondisi Persibat kini dalam keadaan vakum. Menurutnya, jika ingin tetap ikut serta dalam kompetisi Liga 4 Jateng, langkah pertama yang harus ditempuh adalah pembentukan kepengurusan baru.
Dikutip dari akun Instagram @aslibatang, Ketua ASKAB PSSI Batang, H. Juki mengatakan Program dari Askab tentu harus mengikuti kompetisi. Namun, saat ini kepengurusan manajemen Persibat masih vakum.
Kalau mau ikut, harus dibentuk pengurus baru dulu menggantikan yang lama. Manajemen lama yang dipimpin oleh dr. Ali Balqi sebagai Ketua Persibat dan Mas Panggah sebagai manajer praktis sudah tidak berjalan.
Bahkan, mundurnya sang manajer disebut akibat desakan kelompok suporter yang menilai kinerja pengurus tidak memuaskan. Yang sebenarnya ditujukan ke Ketua Persibat, tapi imbasnya manajer yang disuruh mundur. Sampai sekarang surat resmi pemberhentian juga belum ada. Jadi kondisinya masih menggantung.
Selain masalah internal, kepastian penyelenggaraan Liga 4 Jawa Tengah 2025/2026 juga masih menunggu arahan resmi dari PSSI. Menurut Juki, sistem kompetisi bisa saja berbeda dari musim sebelumnya, sehingga manajemen baru nantinya harus segera menyesuaikan aturan.
Sistem kompetisi belum tentu sama seperti tahun lalu. Contohnya Porprov saja, aturan usianya berbeda. Jadi, masih menunggu petunjuk resmi dari PSSI. Meski demikian, desakan dari kelompok suporter agar Persibat segera bersiap menghadapi musim baru cukup kuat.
Para pendukung setia Laskar Alas Roban berharap tim kebanggaan mereka tidak absen dari kompetisi. Juki memahami aspirasi tersebut, namun menurutnya manajemen juga harus memberikan edukasi dan informasi yang jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman di kalangan suporter. Kita maklum dengan desakan itu.
Tapi mestinya manajemen memberikan informasi ke suporter supaya paham bahwa belum ada kepastian dari PSSI.
Jika kepengurusan baru tidak segera terbentuk, maka risiko terbesar adalah Persibat absen dari kompetisi Liga 4 Jateng musim ini. Kondisi ini tentu akan merugikan perkembangan klub sekaligus mengecewakan ribuan pendukung setianya