Lebih Mahal dari Supercar! Honda RC213V-S, Replika MotoGP yang Gagal Menarik Pasar?

Honda RC213V-S
Sumber :
  • YouTube/MOTO Z

VIVA, Banyumas – Honda RC213V-S adalah motor yang menjadi impian para pecinta MotoGP. Dirancang sebagai replika dari RC213V yang dikendarai Marc Marquez di ajang balap paling bergengsi, motor ini menawarkan pengalaman berkendara yang sangat eksklusif.

Keistimewaannya Honda RC213V-S tidak hanya terletak pada desain dan teknologi canggih, tetapi juga pada fakta bahwa setiap unit dirakit secara manual oleh tenaga ahli Honda di pabrik Kumamoto, Jepang.

Bahkan, saat pertama kali diproduksi, Honda RC213V-S hanya satu unit yang dibuat, dan itu langsung ditebus oleh seorang kolektor asal Manchester, Inggris, dengan harga fantastis.

Di Indonesia, Astra Honda Motor (AHM) sempat memamerkan motor ini pada 2016, meskipun tidak dijual untuk umum.

Dengan banderol yang mencapai Rp8 miliar, harga RC213V-S bahkan lebih mahal dari banyak supercar.

Namun, meski memiliki segala keunggulan, motor ini ternyata gagal menarik pasar. Apa penyebabnya?

Salah satu alasan utama harga selangit RC213V-S adalah material premium yang digunakan.

Bodywork-nya menggunakan serat karbon, sementara beberapa komponennya dibuat dari magnesium, titanium, dan keramik.

Mesin yang dibenamkan adalah V4 999cc DOHC dengan 16 katup dan pendingin cairan.

Namun, ada satu hal yang cukup mengecewakan, meskipun merupakan replika MotoGP, tenaga mesinnya disunat hanya menjadi 159 hp pada 11.000 rpm dan torsi 102 Nm pada 10.500 rpm.

Angka ini bahkan lebih kecil dibandingkan Yamaha R1 yang memiliki tenaga 200 hp.

Namun, Honda menyediakan racing kit yang bisa meningkatkan tenaga hingga 215 hp dengan torsi 118 Nm, serta kecepatan maksimal mencapai 281,52 km/jam.

Sebagai motor street-legal, RC213V-S harus memenuhi regulasi lalu lintas, sehingga dilengkapi lampu utama, lampu sein, spion, klakson, hingga tempat pemasangan plat nomor.

Sayangnya, respons publik terhadap motor ini ternyata kurang begitu baik.

Hingga kini, produksi RC213V-S sangat terbatas, dengan kabarnya hanya sekitar 150 unit yang dibuat.

Sebagai perbandingan, Ducati Desmosedici RR, replika MotoGP milik Ducati, mampu terjual hingga 1.500 unit.

Hal ini memperlihatkan bahwa harga yang terlalu tinggi dan performa yang dianggap kurang sesuai membuat RC213V-S sulit untuk bersaing di pasar motor eksklusif.

Honda dikabarkan tengah menyiapkan versi terbaru dari replika MotoGP-nya, tetapi hingga kini belum ada kepastian mengenai kehadiran model penerus RC213V-S.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, motor ini tetap menjadi salah satu karya paling eksklusif Honda

VIVA, Banyumas – Honda RC213V-S adalah motor yang menjadi impian para pecinta MotoGP. Dirancang sebagai replika dari RC213V yang dikendarai Marc Marquez di ajang balap paling bergengsi, motor ini menawarkan pengalaman berkendara yang sangat eksklusif.

Keistimewaannya Honda RC213V-S tidak hanya terletak pada desain dan teknologi canggih, tetapi juga pada fakta bahwa setiap unit dirakit secara manual oleh tenaga ahli Honda di pabrik Kumamoto, Jepang.

Bahkan, saat pertama kali diproduksi, Honda RC213V-S hanya satu unit yang dibuat, dan itu langsung ditebus oleh seorang kolektor asal Manchester, Inggris, dengan harga fantastis.

Di Indonesia, Astra Honda Motor (AHM) sempat memamerkan motor ini pada 2016, meskipun tidak dijual untuk umum.

Dengan banderol yang mencapai Rp8 miliar, harga RC213V-S bahkan lebih mahal dari banyak supercar.

Namun, meski memiliki segala keunggulan, motor ini ternyata gagal menarik pasar. Apa penyebabnya?

Salah satu alasan utama harga selangit RC213V-S adalah material premium yang digunakan.

Bodywork-nya menggunakan serat karbon, sementara beberapa komponennya dibuat dari magnesium, titanium, dan keramik.

Mesin yang dibenamkan adalah V4 999cc DOHC dengan 16 katup dan pendingin cairan.

Namun, ada satu hal yang cukup mengecewakan, meskipun merupakan replika MotoGP, tenaga mesinnya disunat hanya menjadi 159 hp pada 11.000 rpm dan torsi 102 Nm pada 10.500 rpm.

Angka ini bahkan lebih kecil dibandingkan Yamaha R1 yang memiliki tenaga 200 hp.

Namun, Honda menyediakan racing kit yang bisa meningkatkan tenaga hingga 215 hp dengan torsi 118 Nm, serta kecepatan maksimal mencapai 281,52 km/jam.

Sebagai motor street-legal, RC213V-S harus memenuhi regulasi lalu lintas, sehingga dilengkapi lampu utama, lampu sein, spion, klakson, hingga tempat pemasangan plat nomor.

Sayangnya, respons publik terhadap motor ini ternyata kurang begitu baik.

Hingga kini, produksi RC213V-S sangat terbatas, dengan kabarnya hanya sekitar 150 unit yang dibuat.

Sebagai perbandingan, Ducati Desmosedici RR, replika MotoGP milik Ducati, mampu terjual hingga 1.500 unit.

Hal ini memperlihatkan bahwa harga yang terlalu tinggi dan performa yang dianggap kurang sesuai membuat RC213V-S sulit untuk bersaing di pasar motor eksklusif.

Honda dikabarkan tengah menyiapkan versi terbaru dari replika MotoGP-nya, tetapi hingga kini belum ada kepastian mengenai kehadiran model penerus RC213V-S.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, motor ini tetap menjadi salah satu karya paling eksklusif Honda