Radiator Mobil Bisa Berkarat Meski Baru! Ini Penyebab Tak Terduga yang Jarang Diketahui Pemilik Kendaraan

Penyebab Radiator Mobil Berkarat
Sumber :
  • Dok. Honda Solo Baru

VIVA, Banyumas – Radiator mobil adalah komponen vital yang sering kali luput dari perhatian para pemilik kendaraan.

Padahal, peran radiator sangat penting untuk menjaga suhu mesin tetap stabil saat kendaraan digunakan.

Ketika mesin bekerja, radiator menghasilkan panas berlebih yang harus segera dikendalikan agar tidak menyebabkan kerusakan serius.

Di sinilah radiator mengambil peran krusial, yakni menstabilkan suhu mesin dan mencegah overheat.

Namun, bagaimana jika radiator mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti karat?

Karat pada radiator bukan sekadar masalah estetika, melainkan tanda adanya kerusakan internal yang dapat berakibat fatal pada sistem pendinginan mesin.

Karat menunjukkan adanya korosi, yakni proses pelapukan logam yang disebabkan oleh reaksi kimia dengan lingkungan sekitar.

Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan kebocoran, berkurangnya efisiensi pendinginan, hingga potensi kerusakan mesin secara menyeluruh.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik mobil memahami penyebab utama radiator berkarat agar dapat mengambil tindakan pencegahan sejak dini.

Penyebab Radiator Mobil Berkarat

1. Paparan Suhu Ekstrem dan Lingkungan

Radiator mobil bekerja dalam kondisi yang cukup ekstrem, terpapar panas mesin, udara luar yang lembap, serta debu dari jalanan.

Kombinasi ini menciptakan lingkungan yang sangat potensial untuk terjadinya korosi pada material logam radiator.

2. Penggunaan Air Biasa Sebagai Pendingin

Salah satu kesalahan umum yang masih dilakukan adalah mengisi radiator dengan air keran biasa.

Air ini mengandung mineral dan zat kimia yang bisa memicu reaksi kimia, menyebabkan karat pada dinding logam dalam sistem pendingin.

3. Coolant Tidak Sesuai Spesifikasi

Menggunakan cairan pendingin (radiator coolant) tanpa memperhatikan kesesuaian dengan spesifikasi pabrikan mobil dapat mempercepat proses korosi.

Setiap mobil memiliki standar pH cairan coolant yang ideal. Bila pH terlalu asam atau terlalu basa, maka komponen logam dalam radiator akan cepat terkorosi.

4. pH Coolant Tidak Seimbang

Coolant dengan pH yang tidak stabil bisa menyebabkan korosi mikro dari dalam. Idealnya, coolant memiliki pH netral agar tidak merusak material logam pada sistem pendinginan.

Kesimpulan

Radiator mobil yang berkarat bukan hanya persoalan sepele. Untuk mencegahnya, gunakan coolant berkualitas sesuai spesifikasi kendaraan, hindari penggunaan air biasa, dan lakukan perawatan berkala.

Dengan langkah tepat, radiator Anda akan tetap awet dan performa mesin pun terjaga optimal

VIVA, Banyumas – Radiator mobil adalah komponen vital yang sering kali luput dari perhatian para pemilik kendaraan.

Padahal, peran radiator sangat penting untuk menjaga suhu mesin tetap stabil saat kendaraan digunakan.

Ketika mesin bekerja, radiator menghasilkan panas berlebih yang harus segera dikendalikan agar tidak menyebabkan kerusakan serius.

Di sinilah radiator mengambil peran krusial, yakni menstabilkan suhu mesin dan mencegah overheat.

Namun, bagaimana jika radiator mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti karat?

Karat pada radiator bukan sekadar masalah estetika, melainkan tanda adanya kerusakan internal yang dapat berakibat fatal pada sistem pendinginan mesin.

Karat menunjukkan adanya korosi, yakni proses pelapukan logam yang disebabkan oleh reaksi kimia dengan lingkungan sekitar.

Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan kebocoran, berkurangnya efisiensi pendinginan, hingga potensi kerusakan mesin secara menyeluruh.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik mobil memahami penyebab utama radiator berkarat agar dapat mengambil tindakan pencegahan sejak dini.

Penyebab Radiator Mobil Berkarat

1. Paparan Suhu Ekstrem dan Lingkungan

Radiator mobil bekerja dalam kondisi yang cukup ekstrem, terpapar panas mesin, udara luar yang lembap, serta debu dari jalanan.

Kombinasi ini menciptakan lingkungan yang sangat potensial untuk terjadinya korosi pada material logam radiator.

2. Penggunaan Air Biasa Sebagai Pendingin

Salah satu kesalahan umum yang masih dilakukan adalah mengisi radiator dengan air keran biasa.

Air ini mengandung mineral dan zat kimia yang bisa memicu reaksi kimia, menyebabkan karat pada dinding logam dalam sistem pendingin.

3. Coolant Tidak Sesuai Spesifikasi

Menggunakan cairan pendingin (radiator coolant) tanpa memperhatikan kesesuaian dengan spesifikasi pabrikan mobil dapat mempercepat proses korosi.

Setiap mobil memiliki standar pH cairan coolant yang ideal. Bila pH terlalu asam atau terlalu basa, maka komponen logam dalam radiator akan cepat terkorosi.

4. pH Coolant Tidak Seimbang

Coolant dengan pH yang tidak stabil bisa menyebabkan korosi mikro dari dalam. Idealnya, coolant memiliki pH netral agar tidak merusak material logam pada sistem pendinginan.

Kesimpulan

Radiator mobil yang berkarat bukan hanya persoalan sepele. Untuk mencegahnya, gunakan coolant berkualitas sesuai spesifikasi kendaraan, hindari penggunaan air biasa, dan lakukan perawatan berkala.

Dengan langkah tepat, radiator Anda akan tetap awet dan performa mesin pun terjaga optimal