Fakta Mengejutkan! Motor Gagal Laku Ternyata Dijual Murah ke Tempat Ini, Bukan Dibuang atau Dimusnahkan!
- YouTube MOTO Z
VIVA, Banyumas – Tak semua motor yang diluncurkan pabrikan bisa menembus pasar dengan mulus. Meski telah melewati riset dan pengembangan, kenyataannya ada model motor yang justru sepi peminat.
Fenomena ini menjadi sorotan menarik, terutama bagi penggemar otomotif yang penasaran, ke mana sebenarnya motor-motor ini bermuara? Apakah dibuang, dihanguskan, atau malah dijual murah secara diam-diam?
Berikut nasib motor yang tak laku di pasaran dan bagaimana pabrikan maupun dealer menyiasati agar tetap mendapatkan nilai dari unit-unit tersebut.
Beberapa contoh motor yang mengalami nasib kurang beruntung di pasar Indonesia di antaranya adalah Honda CS1, Revo Automatic, Yamaha Lexam, Aerox 125, dan Suzuki Hayate.
Kendaraan-kendaraan ini tak mampu memenuhi ekspektasi pasar, hingga akhirnya masuk daftar discontinue. Tapi motor-motor yang sudah terlanjur diproduksi tentu tak bisa serta-merta dihilangkan begitu saja.
Seperti yang diungkapkan oleh kanal YouTube MOTO Z, motor yang sudah dibuat dan tidak laku biasanya akan melewati beberapa skema penyelamatan stok.
Pertama, motor bisa dijual langsung ke internal perusahaan, seperti karyawan pabrik, dengan harga yang lebih murah dan opsi kredit ringan.
Langkah ini cukup efektif dalam mengurangi stok tanpa harus mengorbankan citra merek di pasar umum.
Kedua, motor yang tidak laku ini juga bisa dijual ke instansi pemerintah atau swasta yang membutuhkan kendaraan dalam jumlah besar.
Tak heran jika kita menjumpai motor-motor seperti Suzuki Acelo, Titan, atau Shooter yang digunakan sebagai kendaraan operasional kantor.
Ketiga, unit yang sudah masuk ke dealer akan dijual dengan diskon besar-besaran, seperti yang terjadi pada Kawasaki Ninja 250 SL yang pernah dijual hanya Rp29 jutaan dari harga aslinya sekitar Rp40 juta.
Kesimpulannya, motor yang tak laku di dealer tak langsung jadi bangkai. Ada banyak jalur distribusi alternatif yang ditempuh, mulai dari internal pabrik, instansi, hingga obral besar.
Jadi, jika kamu menemukan motor "aneh" di jalan, bisa jadi itu salah satu produk gagal pasar yang akhirnya mendapat rumah baru
VIVA, Banyumas – Tak semua motor yang diluncurkan pabrikan bisa menembus pasar dengan mulus. Meski telah melewati riset dan pengembangan, kenyataannya ada model motor yang justru sepi peminat.
Fenomena ini menjadi sorotan menarik, terutama bagi penggemar otomotif yang penasaran, ke mana sebenarnya motor-motor ini bermuara? Apakah dibuang, dihanguskan, atau malah dijual murah secara diam-diam?
Berikut nasib motor yang tak laku di pasaran dan bagaimana pabrikan maupun dealer menyiasati agar tetap mendapatkan nilai dari unit-unit tersebut.
Beberapa contoh motor yang mengalami nasib kurang beruntung di pasar Indonesia di antaranya adalah Honda CS1, Revo Automatic, Yamaha Lexam, Aerox 125, dan Suzuki Hayate.
Kendaraan-kendaraan ini tak mampu memenuhi ekspektasi pasar, hingga akhirnya masuk daftar discontinue. Tapi motor-motor yang sudah terlanjur diproduksi tentu tak bisa serta-merta dihilangkan begitu saja.
Seperti yang diungkapkan oleh kanal YouTube MOTO Z, motor yang sudah dibuat dan tidak laku biasanya akan melewati beberapa skema penyelamatan stok.
Pertama, motor bisa dijual langsung ke internal perusahaan, seperti karyawan pabrik, dengan harga yang lebih murah dan opsi kredit ringan.
Langkah ini cukup efektif dalam mengurangi stok tanpa harus mengorbankan citra merek di pasar umum.
Kedua, motor yang tidak laku ini juga bisa dijual ke instansi pemerintah atau swasta yang membutuhkan kendaraan dalam jumlah besar.
Tak heran jika kita menjumpai motor-motor seperti Suzuki Acelo, Titan, atau Shooter yang digunakan sebagai kendaraan operasional kantor.
Ketiga, unit yang sudah masuk ke dealer akan dijual dengan diskon besar-besaran, seperti yang terjadi pada Kawasaki Ninja 250 SL yang pernah dijual hanya Rp29 jutaan dari harga aslinya sekitar Rp40 juta.
Kesimpulannya, motor yang tak laku di dealer tak langsung jadi bangkai. Ada banyak jalur distribusi alternatif yang ditempuh, mulai dari internal pabrik, instansi, hingga obral besar.
Jadi, jika kamu menemukan motor "aneh" di jalan, bisa jadi itu salah satu produk gagal pasar yang akhirnya mendapat rumah baru