BGN Pilih Produk UMKM, Janji Stop Belanja dari Pabrik Konglomerat
- viva.co.id
VIVA, Banyumas – Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan komitmen mendukung perekonomian lokal dengan menghentikan pembelian produk pangan pabrikan milik konglomerat.
Langkah ini diambil untuk memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) benar-benar memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.
Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan akan segera berhenti membeli produk pangan buatan pabrik besar yang dimiliki konglomerat.
Kebijakan ini sekaligus menandai peralihan ke produk lokal yang dihasilkan UMKM sebagai bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan hal ini dalam jumpa pers di Kantor BGN, Jakarta, Jumat (26/9). Ia memperingatkan para pemilik dan pengelola dapur MBG agar tidak lagi menyajikan produk pabrikan dalam menu harian.
“Kami tidak akan menolerir penggunaan produk pabrikan. Roti untuk anak-anak akan dibuat oleh ibu-ibu di lingkungan sekolah agar perputaran ekonomi terjadi di masyarakat,” ujar Nanik.
Menurutnya, praktik lama yang mengandalkan makanan kemasan dari pabrik besar tidak sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menghidupkan ekonomi lokal.
Namun, BGN tetap memberikan pengecualian untuk susu kemasan dari pabrik besar jika di wilayah dapur MBG tidak tersedia peternakan susu lokal. “Terpaksa sementara boleh menggunakan susu kemasan, tetapi produk lain wajib dari lokal,” tambahnya.
Nanik juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap standar operasional. Ia mencontohkan pelanggaran serius di Bandung, ketika dapur MBG membeli ayam pada Sabtu dan baru dimasak pada Rabu. “Bahan baku harus segar. Kalau 350 ayam disimpan berhari-hari, freezer mana yang kuat?” tegasnya.
Langkah BGN ini bukan sekadar kebijakan pangan, melainkan dorongan nyata untuk menghidupkan roda ekonomi lokal.
Dengan memberdayakan UMKM, program Makan Bergizi Gratis diharapkan membawa dampak ganda: gizi anak terjaga, perekonomian rakyat pun bergerak maju.
Saat produk lokal menjadi pilihan utama, masyarakat bukan hanya jadi konsumen, tapi juga pahlawan bagi ketahanan pangan nasional.